Temanggung (ANTARA) - Persediaan hewan kurban menghadapi Idul Adha 1443 Hijriah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mencukupi, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto.
"Kalau untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Temanggung sendiri lebih dari cukup meskipun sekitar 200-an ekor sapi di Temanggung saat ini terserang penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Joko di Temanggung, Minggu.
Ia menyebutkan populasi ternak sapi di Kabupaten Temanggung sekitar 42.000 ekor, kemudian kambing/domba sekitar 480.000 ekor.
"Berdasarkan data penyembelihan hewan kurban tahun lalu di Kabupaten Temanggung sekitar 1.200 ekor sapi, jadi persediaan lebih dari cukup," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta terjunkan petugas untuk periksa hewan kurban
Ia berharap masyarakat Temanggung untuk membeli hewan kurban di Temanggung saja, tidak usah mencari ternak dari luar daerah karena masih mencukupi.
"Apalagi dalam situasi seperti ini, kalau sapi dari wilayah sendiri lebih aman, insyaallah kami bisa membantu memeriksa hewan yang mau dibeli sehingga bisa diketahui kondisinya," katanya.
Seperti diketahui pada 9-22 Juni 2022 sejumlah pasar hewan di Kabupaten Temanggung ditutup sementara untuk mencegah penyebaran PMK.
Petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Kodim 0706, dan Polres Temanggung melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan yang ditutup.
"Supaya penyakitnya tidak menyebar dalam rangka penutupan pasar hewan ini, kami lakukan penyemprotan disinfektan di setiap pasar hewan," kata Joko.
Ia menuturkan pasar hewan tidak sekadar ditutup kemudian dibiarkan, tetapi waktu kosong tersebut dimanfaatkan untuk penyemprotan disinfektan dengan harapan nanti saat pasar dibuka kondisinya sudah steril.
Baca juga: Pemkot Pekalongan sosialisasi panduan penyembelihan hewan kurban
Baca juga: Harga sapi kurban di Boyolali masih stabil
Baca juga: Poktan Banyumas optimistis penjualan sapi tidak terdampak PMK
"Kalau untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Temanggung sendiri lebih dari cukup meskipun sekitar 200-an ekor sapi di Temanggung saat ini terserang penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Joko di Temanggung, Minggu.
Ia menyebutkan populasi ternak sapi di Kabupaten Temanggung sekitar 42.000 ekor, kemudian kambing/domba sekitar 480.000 ekor.
"Berdasarkan data penyembelihan hewan kurban tahun lalu di Kabupaten Temanggung sekitar 1.200 ekor sapi, jadi persediaan lebih dari cukup," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta terjunkan petugas untuk periksa hewan kurban
Ia berharap masyarakat Temanggung untuk membeli hewan kurban di Temanggung saja, tidak usah mencari ternak dari luar daerah karena masih mencukupi.
"Apalagi dalam situasi seperti ini, kalau sapi dari wilayah sendiri lebih aman, insyaallah kami bisa membantu memeriksa hewan yang mau dibeli sehingga bisa diketahui kondisinya," katanya.
Seperti diketahui pada 9-22 Juni 2022 sejumlah pasar hewan di Kabupaten Temanggung ditutup sementara untuk mencegah penyebaran PMK.
Petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Kodim 0706, dan Polres Temanggung melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan yang ditutup.
"Supaya penyakitnya tidak menyebar dalam rangka penutupan pasar hewan ini, kami lakukan penyemprotan disinfektan di setiap pasar hewan," kata Joko.
Ia menuturkan pasar hewan tidak sekadar ditutup kemudian dibiarkan, tetapi waktu kosong tersebut dimanfaatkan untuk penyemprotan disinfektan dengan harapan nanti saat pasar dibuka kondisinya sudah steril.
Baca juga: Pemkot Pekalongan sosialisasi panduan penyembelihan hewan kurban
Baca juga: Harga sapi kurban di Boyolali masih stabil
Baca juga: Poktan Banyumas optimistis penjualan sapi tidak terdampak PMK