Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memandang perlu sinergitas kolaborasi antara Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pememerintah Kabupaten Wonosobo sehingga target pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) pada 2024 terealisasi dengan optimal.
"Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo target PTSL Kabupaten Wonosobo dapat dirampungkan pada tahun 2024," kata Afif Nurhidayat pada pengambilan sumpah Panitia Ajudikasi PTSL 2022 di Wonosobo, Selasa.
Afif Nurhidayat menuturkan bahwa pemkab setempat memberikan dukungan sepenuhnya agar target PTSL 2024 tersebut terpenuhi.
Bupati menyebutkan beberapa desa di Wonosobo, misalnya Leksono dan Kertek, sudah selesai di atas angka 80 persen, artinya PTSL ini memungkinkan secara optimal.
Afif mengapresiasi positif kinerja BPN atas penyerahan sebanyak 73 sertifikat yang tidak lain merupakan aset pemkab setempat yang telah bersertifikat.
Ia berharap pada tahun 2022 hasil sinergitas antara BPN dan pemkab mampu segera menuntaskan status tanah masyarakat yang belum terindentifikasi sesuai dengan payung hukum yang ada.
Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Wonosobo Siyamto mengatakan bahwa pelaksanaan PTSL merupakan program strategis nasional. Dalam hal ini Kabupaten Wonosobo menargetkan pada tahun 2022 sejumlah 63.000 bidang tanah.
Ia optimistis target 63.000 mampu tercapai dengan baik.
Disebutkan pula bahwa saat ini bidang tanah yang terdaftar baru 59 persen. Sampai dengan 2024 berarti minimal 100.000 bidang harus disertifikatkan setiap tahun.
"Mudah-mudahan lahir banyak kebijakan yang mendukung target pencapaian ini," kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
Baca juga: 16 pengembang perumahan di Temanggung serahkan prasarana umum
Baca juga: PLN tuntaskan 2.562 sertifikasi tanah di Jatim
Baca juga: 54 warga terdampak penataan KSPN Borobudur terima sertifikat tanah
"Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo target PTSL Kabupaten Wonosobo dapat dirampungkan pada tahun 2024," kata Afif Nurhidayat pada pengambilan sumpah Panitia Ajudikasi PTSL 2022 di Wonosobo, Selasa.
Afif Nurhidayat menuturkan bahwa pemkab setempat memberikan dukungan sepenuhnya agar target PTSL 2024 tersebut terpenuhi.
Bupati menyebutkan beberapa desa di Wonosobo, misalnya Leksono dan Kertek, sudah selesai di atas angka 80 persen, artinya PTSL ini memungkinkan secara optimal.
Afif mengapresiasi positif kinerja BPN atas penyerahan sebanyak 73 sertifikat yang tidak lain merupakan aset pemkab setempat yang telah bersertifikat.
Ia berharap pada tahun 2022 hasil sinergitas antara BPN dan pemkab mampu segera menuntaskan status tanah masyarakat yang belum terindentifikasi sesuai dengan payung hukum yang ada.
Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Wonosobo Siyamto mengatakan bahwa pelaksanaan PTSL merupakan program strategis nasional. Dalam hal ini Kabupaten Wonosobo menargetkan pada tahun 2022 sejumlah 63.000 bidang tanah.
Ia optimistis target 63.000 mampu tercapai dengan baik.
Disebutkan pula bahwa saat ini bidang tanah yang terdaftar baru 59 persen. Sampai dengan 2024 berarti minimal 100.000 bidang harus disertifikatkan setiap tahun.
"Mudah-mudahan lahir banyak kebijakan yang mendukung target pencapaian ini," kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
Baca juga: 16 pengembang perumahan di Temanggung serahkan prasarana umum
Baca juga: PLN tuntaskan 2.562 sertifikasi tanah di Jatim
Baca juga: 54 warga terdampak penataan KSPN Borobudur terima sertifikat tanah