Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengintensifkan berbagai program strategis guna menurunkan angka stunting atau kekerdilan di wilayah setempat.

"Pemkab Banjarnegara berkomitmen untuk mencegah dan menurunkan angka kekerdilan," Kata Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jumat.

Bupati mengatakan salah satu program yang tengah di jalankan adalah pendampingan, konseling dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

Baca juga: IBI Jawa Tengah terjunkan bidan berikan pendampingan cegah kekerdilan

"Aplikasi Elsimil ini untuk melakukan skrining pendampingan calon pengantin dalam rangka memastikan kesiapan menikah dan hamil," katanya.

Bupati mengatakan bahwa Elsimil merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Kami menyambut baik dan berharap aplikasi ini bisa mendukung upaya kami untuk mencegah dan menurunkan angka kekerdilan di Kabupaten Banjarnegara," katanya.

Menurut dia, aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh ibu hamil dan mereka yang sedang merencanakan kehamilan untuk memeriksakan kesehatannya.

"Hal ini salah satunya untuk mencegah anemia pada ibu hamil karena dikhawatirkan dapat menjadi salah satu sumber penyebab masalah kekerdilan," katanya.

Ia menambahkan bahwa masalah kekerdilan harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak di Banjarnegara, termasuk para orang tua dan calon orang tua atau mereka yang sedang merencanakan kehamilan.

"Untuk menciptakan generasi emas dan berkualitas, masalah kekerdilan harus diatasi dan menjadi perhatian bersama agar anak-anak di Banjarnegara dapat tumbuh dengan optimal," katanya.

Dia mengatakan masalah kekerdilan dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini diharapkan bisa memotivasi semua pihak untuk saling bersinergi serta mengajak berkolaborasi bersama-sama dalam penanganan kekerdilan di Banjarnegara," katanya.

Bupati menambahkan perlunya sistem terpadu dan terintegrasi dalam penanganan masalah kekerdilan agar bisa berjalan optimal dan memberikan hasil sesuai dengan harapan.

"Perlu ada semacam konvergensi program, akses pangan bergizi serta pemantauan dan evaluasi, dan yang terpenting adalah dukungan dan peran aktif dari seluruh pihak, termasuk para orang tua dan calon orang tua," katanya.

Baca juga: Jawa Tengah berhasil turunkan angka kasus kekerdilan
Baca juga: BKKBN apresiasi Boyolali miliki angka kekerdilan terendah di Jateng

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024