Kudus (ANTARA) - RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, membuka layanan pembuatan kaki palsu untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat, menyusul tingginya kasus amputasi yang disebabkan karena faktor penyakit maupun kecelakaan.

"Selama ini masyarakat yang hendak membuat kaki palsu harus ke Solo, sedangkan saat ini setelah kami perkenalkan, masyarakat cukup ke RSUD Loekmono Hadi Kudus sudah bisa mendapatkan pelayanan pembuatan kaki palsu," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar yang ditemui usai peresmian pelayanan ortotik prostetik (ahli kaki palsu) di ruang pertemuan RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jumat.

Sebelumnya, kata dia, tahap uji coba yang berlangsung selama dua bulan. Setelah itu, pasien yang mendapatkan pelayanan pembuatan kaki palsu merasakan kenyamanan sehingga akhirnya dibuka secara resmi layanan tersebut.

Baca juga: RSUD Kudus bakal layani kateterisasi jantung bagi pasien JKN

RSUD Kudus berencana mengembangkan layanan tersebut dengan membuat bengkel pembuatan kaki palsu yang lebih besar.

"Kami tidak hanya mampu membuat kaki palsu, melainkan tangan juga sudah bisa. Kami juga sudah mencoba membuat sepatu kecacatan, hingga korset untuk leher maupun punggung," ujarnya.

Layanan pembuatannya, kata dia, ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, sehingga bisa menjadi alternatif warga di Kudus dan kabupaten sekitar tidak perlu jauh-jauh ke Solo, cukup ke Kudus bisa dilayani.

Bupati Kudus Hartopo mengapresiasi inovasi dari RSUD Loekmono Hadi Kudus karena bisa membantu pasien-pasien yang cacat tubuh baik karena kecelakaan maupun sakit.

Apalagi, imbuh dia, layanan tersebut juga baru ada di Kudus dari semua rumah sakit yang ada di Keresidenan Pati. Sedangkan selama ini, layanan tersebut hanya bisa diakses di salah satu rumah sakit di Kota Surakarta.

Suprapto, salah satu pasien pembuatan kaki palsu asal Blora mengaku senang akhirnya bisa mendapatkan kaki palsu untuk menunjang aktivitas sehari-harinya sebagai petani.

Kaki sebelah kirinya terpaksa mengalami amputasi, disebabkan karena mengalami infeksi akibat tertusuk paku. Sedangkan dirinya mengalami diabet sehingga dalam waktu dua hari kakinya mengalami bengkak dan harus diamputasi di RSUP Kariadi Semarang.

Baca juga: RSUD Kudus raih penghargaan layanan terbaik dari BPJS Kesehatan
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024