Semarang (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah meraih predikat berkinerja terbaik se-Indonesia seiring dengan banyaknya program dan kegiatan yang mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

"Selain itu juga banyak membantu meringankan tugas-tugas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Ketua MUI Pusat Prof. Noor Achmad pada pelantikan sekaligus taaruf pengurus MUI Jawa Tengah Periode 2021-2026 di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Sabtu.

Pada kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring ini, dikatakannya, salah satu kunci sukses MUI Jawa Tengah yang dipimpin Ahmad Darodji untuk kali ketiganya, di antaranya dalam mengimplementasikan tugas sebagai himayatul ummah atau pelindung umat, khadimul ummah atau pelayan umat, dan shodiqul hukumah atau mitra pemerintah, mengingat dalam kepengurusannya banyak merekrut unsur generasi muda dan intelektual kampus.

"Anak-anak muda bersama intelektual kampus yang dikader Kiai Darodji inilah yang mampu membangkitkan kiprah MUI di kancah sosial kemasyarakatan, keagamaan dan pemerintahan," katanya.

Noor Achmad yang juga merupakan Ketua Baznas Pusat dan Ketua PP MAJT ini mengatakan sentuhan Ahmad Darodji berhasil menciptakan sinergitas yang kuat dalam mengembangkan kemitraan di berbagai kegiatan strategis, hingga mencerahkan masyarakat, terutama di era pandemi.

"Pemprov selalu berharap munculnya inisiasi-inisiasi MUI Jateng dalam hal fatwa dan tausiyah untuk disosialisasikan ke masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap agar kinerja baik yang dilakukan oleh MUI Jawa Tengah tersebut bisa diikuti oleh pengurus MUI dari provinsi lain di Jawa Tengah.

"Posisi sebagai pelindung, pelayan umat dan mitra pemerintah diukir baik oleh MUI Jateng. Saya berharap peran MUI akan makin membumi dan menjadi pelopor, sebagai imamnya para umat, khususnya umat Islam. Pembentukan Ganas Annar, Mualaf Center, juga sebagai bukti kuatnya semangat melindungi umat," katanya.

Sementara itu, Ahmad Darodji mengatakan posisi MUI kini berada pada situasi yang tepat untuk mengimplementasikan tugas-tugasnya sebagai pelindung umat, pelayan umat dan mitra pemerintah, khususnya di era pandemi.

Menurut dia, MUI Jawa Tengah harus rajin mengeluarkan tausiyah untuk umat, sekaligus membantu tugas-tugas pemerintah, di antaranya tausiyah mengenai kondisi COVID-19, pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriyah dan penyembelihan hewan kurban.

"Banyak pihak yang meminta MUI mengeluarkan tausiyah. Faktanya memang sebagian besar umat Islam menaati tausiyah, terutama di tengah kondisi COVID-19. Komisi-Komisi di MUI Jateng pun banyak yang mengawali kegiatan untuk memberi pencerahan kepada masyarakat dalam mengatasi pandemi," katanya.

Selain itu, kerja MUI Jateng yang padat, dikatakannya, juga dimudahkan dengan pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat memaksimalkan webinar dan "zoom meting".

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024