Purwokerto (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di wilayah setempat yang telah dinyatakan sembuh hingga 9 Juli 2021 sebanyak 7.186 orang.

Bila pada tanggal 5 Juli 2021 kemarin jumlah pasien sembuh mencapai 6.486 orang, pada 9 Juli 2021 meningkat menjadi 7.186 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono ketika dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu.

Dia menambahkan total keseluruhan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan sebanyak 10.338 orang.

Baca juga: Syarat pasien COVID-19 dinyatakan bebas dari isolasi mandiri

Dari jumlah tersebut, 7.186 dinyatakan sembuh, 439 meninggal dunia, 217 masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan dan 2.496 lainnya melakukan isolasi mandiri.

Dia mengatakan bahwa pada saat ini terdapat tren peningkatan kasus COVID-19 di wilayah setempat.

"Merujuk data pada tanggal 5 Juli jumlah total kasus terkonfirmasi positif sejak awal penanganan sebanyak 8.902 orang, pada 9 Juli 2021 meningkat menjadi 10.338 orang," katanya.

"Hal itu menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan sehingga menjadi peringatan bagi seluruh pihak," katanya.

Terkait hal itu pihaknya kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa pandemi belum berakhir, sehingga protokol kesehatan masih harus terus diperkuat dan diperketat lagi.

Terlebih lagi, Purbalingga tengah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai arahan Presiden Joko Widodo guna menekan penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

"Dengan adanya PPKM Darurat masyarakat diharapkan dapat makin disiplin mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemkab Purbalingga juga tengah melaksanakan Gerakan Tiga Hari Di Rumah Saja pada 9 - 11 Juli 2021 guna mengurangi mobilitas dan menekan penyebaran COVID-19.

Partisipasi masyarakat dalam menyukseskan gerakan ini, kata dia, diharapkan akan dapat bermanfaat dalam menurunkan kasus COVID-19 di wilayah ini.

Menurut dia, Gerakan Tiga Hari Di Rumah Saja merupakan bentuk upaya pemerintah kabupaten untuk menekan dan menurunkan kasus COVID-19 yang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pasien COVID-19 harus kurangi gula dan makanan berminyak
Baca juga: Dinkes Banyumas pastikan jenazah pasien COVID-19 tak telantar

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024