Magelang (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Magelang, Jawa Tengah membuka layanan luar ruangan kepada pemustaka yang hendak menikmati berbagai bacaan yang dibutuhkan dengan suasana yang berbeda ketimbang di dalam gedung.
"Sejak sebelum pandemi COVID-19, di dalam gedung itu sudah tidak cukup, jadi kita buka outdoor (luar ruangan). Di luar ruangan pengunjung bisa santai-santai," kata Kepala Disperpusip Kota Magelang Isa Ashari usai meluncurkan Program Perpustakaan Outdoor dan Aplikasi Bisnis di Magelang, Jumat.
Disperpusip Kota Magelang menyediakan gazebo di samping gedung perpustakaan setempat. Area perpustakaan luar ruangan langsung terhubung dengan ruang penyimpanan buku.
Pemustaka bisa menikmati bacaan sambil membawa makanan. Pihaknya juga menyediakan "kantin kejujuran" di tempat itu. Area tersebut juga boleh dipakai masyarakat, khususnya pelaku bisnis serta usaha mikro, kecil, dan menengah, untuk diskusi.
"Kalau makan di dalam ruangan kan tidak boleh. Kita juga buka layanan kantin kejujuran, nanti bisa makan di situ mungkin sambil baca buku. Pelaku UMKM juga boleh berdiskusi di sini,” katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: 4.420 e-book dapat diakses lewat aplikasi iMagelang
Isa juga menjelaskan manfaat layanan perpustakaan luar ruangan yang dapat mencegah penyebaran COVID-19. Layanan perpustakaan juga menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Di samping itu juga kemarin ada tulisan yang isinya 'dapat ilmunya, dapat imunnya'. Jadi sambil membaca, sambil berjemur di ruang terbuka," katanya.
Selain gazebo, terdapat panggung permanen ukuran sedang yang bisa digunakan untuk diskusi buku atau pertunjukan seni.
Perpustakaan Kota Magelang sempat tutup saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kebijakan itu mengikuti surat edaran Wali Kota Magelang tentang PPKM dan pencegahan COVID-19.
Saat ini layanan perpustakaan mulai dibuka kembali meskipun masih terbatas. Jumlah pengunjung dibatasi 50 orang untuk setiap sesi layanan.
“Jadi ada dua sesi buka, pagi dan sore. Sore kita batasi buka sampai pukul 15.30 WIB. Masih suasana COVID-19," katanya.
Wali Kota Magelag Muchamad Nur Aziz menambahkan terobosan itu untuk memberikan pelayanan lebih baik bagi masyarakat, terutama di tengah pandemi.
"Perpustakaan di luar ini agar pengunjung tidak bosan di ruangan, jadi membaca lebih nyaman," katanya.
Fasilitas itu bagian dari program "Balai Belajar" sebagai realisasi program 100 hari kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur.
Baca juga: Perpustakaan Klaten raih Akreditasi B
Baca juga: Layanan "patuh" Perpustakaan Temanggung antisipasi COVID-19
"Sejak sebelum pandemi COVID-19, di dalam gedung itu sudah tidak cukup, jadi kita buka outdoor (luar ruangan). Di luar ruangan pengunjung bisa santai-santai," kata Kepala Disperpusip Kota Magelang Isa Ashari usai meluncurkan Program Perpustakaan Outdoor dan Aplikasi Bisnis di Magelang, Jumat.
Disperpusip Kota Magelang menyediakan gazebo di samping gedung perpustakaan setempat. Area perpustakaan luar ruangan langsung terhubung dengan ruang penyimpanan buku.
Pemustaka bisa menikmati bacaan sambil membawa makanan. Pihaknya juga menyediakan "kantin kejujuran" di tempat itu. Area tersebut juga boleh dipakai masyarakat, khususnya pelaku bisnis serta usaha mikro, kecil, dan menengah, untuk diskusi.
"Kalau makan di dalam ruangan kan tidak boleh. Kita juga buka layanan kantin kejujuran, nanti bisa makan di situ mungkin sambil baca buku. Pelaku UMKM juga boleh berdiskusi di sini,” katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: 4.420 e-book dapat diakses lewat aplikasi iMagelang
Isa juga menjelaskan manfaat layanan perpustakaan luar ruangan yang dapat mencegah penyebaran COVID-19. Layanan perpustakaan juga menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Di samping itu juga kemarin ada tulisan yang isinya 'dapat ilmunya, dapat imunnya'. Jadi sambil membaca, sambil berjemur di ruang terbuka," katanya.
Selain gazebo, terdapat panggung permanen ukuran sedang yang bisa digunakan untuk diskusi buku atau pertunjukan seni.
Perpustakaan Kota Magelang sempat tutup saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kebijakan itu mengikuti surat edaran Wali Kota Magelang tentang PPKM dan pencegahan COVID-19.
Saat ini layanan perpustakaan mulai dibuka kembali meskipun masih terbatas. Jumlah pengunjung dibatasi 50 orang untuk setiap sesi layanan.
“Jadi ada dua sesi buka, pagi dan sore. Sore kita batasi buka sampai pukul 15.30 WIB. Masih suasana COVID-19," katanya.
Wali Kota Magelag Muchamad Nur Aziz menambahkan terobosan itu untuk memberikan pelayanan lebih baik bagi masyarakat, terutama di tengah pandemi.
"Perpustakaan di luar ini agar pengunjung tidak bosan di ruangan, jadi membaca lebih nyaman," katanya.
Fasilitas itu bagian dari program "Balai Belajar" sebagai realisasi program 100 hari kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur.
Baca juga: Perpustakaan Klaten raih Akreditasi B
Baca juga: Layanan "patuh" Perpustakaan Temanggung antisipasi COVID-19