Pekalongan (ANTARA) - Aktivitas lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir ini ramai karena kondisi cuaca di perairan Laut Jawa relatif cukup cerah.
Kepala TPI Kota Pekalongan Mochtar Sanusi di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa sejak memasuki Ramadhan 1442 Hijriah hasil tangkap ikan mengalami kenaikan karena banyak nelayan yang berlayar.
"Meski hasil tangkap ikan cukup melimpah namun rata-rata harga ikan masih tetap bertahan bahkan ada kenaikan meski tidak begitu banyak yaitu Rp1.000 per kilogram hingga Rp2.000/ kilogram," katanya.
Menurut dia, hasil tangkap ikan nelayan masih didominasi ikan kembung, tongkol, dan layang, banyar, layur, dan cumi-cumi.
"Memasuki Ramadhan, harga ikan tidak begitu naik tinggi karena hasil tangkapan juga cukup melimpah. Misalnya, harga ikan layang kini mencapai Rp20 ribu/ kilogram, cumi-cumi Rp45 ribu/ kilogram, banyar Rp30 ribu/ kilogram, dan layur Rp23 ribu/ kilogram," katanya.
Mochtar mengatakan hal yang mempengaruhi harga ikan relatif stabil karena permintaan masyarakat terhadap ikan laut memang lebih sedikit dibanding daging ayam atau sapi.
"Saat menjelang Idulfutri 1442 Hijriah konsumsi tertinggi masyarakat adalah daging ayam sehingga harga ikan masih cukup stabil," katanya.
Menurut dia, saat ini hanya kapal kecil yang membongkar hasil tangkapan ikan di TPI yang setiap harinya membawa sekitar 2-3 ton ikan.
"Adapun bagi kapal besar akan kesulitan berlabuh karena adanya pengerukan. Kami berharap semoga kondisi ini bisa kembali pulih, apalagi saat Lebaran aktivitas lelang akan berhenti," katanya.
Baca juga: Realisasi PAD sektor perikanan Pekalongan lampaui target
Kepala TPI Kota Pekalongan Mochtar Sanusi di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa sejak memasuki Ramadhan 1442 Hijriah hasil tangkap ikan mengalami kenaikan karena banyak nelayan yang berlayar.
"Meski hasil tangkap ikan cukup melimpah namun rata-rata harga ikan masih tetap bertahan bahkan ada kenaikan meski tidak begitu banyak yaitu Rp1.000 per kilogram hingga Rp2.000/ kilogram," katanya.
Menurut dia, hasil tangkap ikan nelayan masih didominasi ikan kembung, tongkol, dan layang, banyar, layur, dan cumi-cumi.
"Memasuki Ramadhan, harga ikan tidak begitu naik tinggi karena hasil tangkapan juga cukup melimpah. Misalnya, harga ikan layang kini mencapai Rp20 ribu/ kilogram, cumi-cumi Rp45 ribu/ kilogram, banyar Rp30 ribu/ kilogram, dan layur Rp23 ribu/ kilogram," katanya.
Mochtar mengatakan hal yang mempengaruhi harga ikan relatif stabil karena permintaan masyarakat terhadap ikan laut memang lebih sedikit dibanding daging ayam atau sapi.
"Saat menjelang Idulfutri 1442 Hijriah konsumsi tertinggi masyarakat adalah daging ayam sehingga harga ikan masih cukup stabil," katanya.
Menurut dia, saat ini hanya kapal kecil yang membongkar hasil tangkapan ikan di TPI yang setiap harinya membawa sekitar 2-3 ton ikan.
"Adapun bagi kapal besar akan kesulitan berlabuh karena adanya pengerukan. Kami berharap semoga kondisi ini bisa kembali pulih, apalagi saat Lebaran aktivitas lelang akan berhenti," katanya.
Baca juga: Realisasi PAD sektor perikanan Pekalongan lampaui target