Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani mengatakan sektor pariwisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai bangkit pasca-pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
"Saat PPKM jilid kedua itu memang drop (mengalami penurunan) karena memang jumlah pengunjungnya dibatasi," kata Asis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, saat PPKM jilid kedua yang dilaksanakan pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengizinkan objek wisata alam untuk dibuka kembali setelah ditutup selama PPKM jilid pertama pada 11-25 Januari 2021.
Baca juga: Saujana di Desa Wisata Serang Kabupaten Purbalingga
Kendati diizinkan untuk dibuka, dia mengatakan jumlah pengunjung objek wisata alam itu dibatasi sebanyak 20 persen dari kapasitas maksimal tempat tersebut.
"Seperti di Lokawisata Baturraden yang merupakan objek wisata milik Pemkab Banyumas, jumlah kunjungan tertinggi selama PPKM jilid kedua tidak sampai 200 orang pada tanggal 6-7 Februari," katanya.
Menurut dia, penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut merupakan dampak dari penyekatan yang dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Banyumas.
Dalam penyekatan yang ditujukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, warga dari luar wilayah yang hendak memasuki Kabupaten Banyumas wajib menunjukkan hasil tes Antigen negatif.
"Kemarin pada saat PPKM jilid kedua, apalagi pas tanggal 6-7 Februari itu di perbatasan dicegat. Itu kan juga berpengaruh besar," katanya menegaskan.
Lebih lanjut Asis mengatakan pasca-PPKM jilid kedua seluruh objek wisata alam di Kabupaten Banyumas telah beroperasi kembali, meskipun jumlah pengunjungnya dibatasi 50 persen dari kapasitas maksimal.
Menurut dia, pelaksanaan PPKM berbasis mikro pada tanggal 9-22 Februari 2021 tidak berpengaruh terhadap sektor pariwisata karena kebijakan tersebut dilaksanakan di tingkat RT/RW sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 namun tetap mengedepankan pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, kata dia, sektor pariwisata mulai bergeliat pasca-PPKM jilid kedua meskipun belum pulih seperti sediakala.
"Dari pantauan kami, jumlah pengunjung Lokawisata Baturraden sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan saat PPKM jilid kedua karena saat liburan panjang akhir pekan kemarin, pengunjungnya mencapai 400-an orang," katanya.
Baca juga: Bejen Fruit Garden tawarkan wisata agro Temanggung
Baca juga: Setiap tahun, Disbudpar Kudus targetkan tambahan 2 desa wisata baru
"Saat PPKM jilid kedua itu memang drop (mengalami penurunan) karena memang jumlah pengunjungnya dibatasi," kata Asis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, saat PPKM jilid kedua yang dilaksanakan pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengizinkan objek wisata alam untuk dibuka kembali setelah ditutup selama PPKM jilid pertama pada 11-25 Januari 2021.
Baca juga: Saujana di Desa Wisata Serang Kabupaten Purbalingga
Kendati diizinkan untuk dibuka, dia mengatakan jumlah pengunjung objek wisata alam itu dibatasi sebanyak 20 persen dari kapasitas maksimal tempat tersebut.
"Seperti di Lokawisata Baturraden yang merupakan objek wisata milik Pemkab Banyumas, jumlah kunjungan tertinggi selama PPKM jilid kedua tidak sampai 200 orang pada tanggal 6-7 Februari," katanya.
Menurut dia, penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut merupakan dampak dari penyekatan yang dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Banyumas.
Dalam penyekatan yang ditujukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, warga dari luar wilayah yang hendak memasuki Kabupaten Banyumas wajib menunjukkan hasil tes Antigen negatif.
"Kemarin pada saat PPKM jilid kedua, apalagi pas tanggal 6-7 Februari itu di perbatasan dicegat. Itu kan juga berpengaruh besar," katanya menegaskan.
Lebih lanjut Asis mengatakan pasca-PPKM jilid kedua seluruh objek wisata alam di Kabupaten Banyumas telah beroperasi kembali, meskipun jumlah pengunjungnya dibatasi 50 persen dari kapasitas maksimal.
Menurut dia, pelaksanaan PPKM berbasis mikro pada tanggal 9-22 Februari 2021 tidak berpengaruh terhadap sektor pariwisata karena kebijakan tersebut dilaksanakan di tingkat RT/RW sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 namun tetap mengedepankan pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, kata dia, sektor pariwisata mulai bergeliat pasca-PPKM jilid kedua meskipun belum pulih seperti sediakala.
"Dari pantauan kami, jumlah pengunjung Lokawisata Baturraden sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan saat PPKM jilid kedua karena saat liburan panjang akhir pekan kemarin, pengunjungnya mencapai 400-an orang," katanya.
Baca juga: Bejen Fruit Garden tawarkan wisata agro Temanggung
Baca juga: Setiap tahun, Disbudpar Kudus targetkan tambahan 2 desa wisata baru