Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan ada tambahan dua desa wisata setiap tahunnya setelah sebelumnya ada 15 desa wisata yang mendapatkan surat keputusan sebagai desa wisata.

"Jika tahun sebelumnya sudah ada 15 desa wisata, maka tahun ini kami menargetkan ada tambahan dua lagi. Targetnya setiap tahun ada dua desa wisata baru karena di Kudus ada 123 desa," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Minggu.

Rencananya, kata dia, tahun ini ada dua desa yang diusulkan menjadi desa wisata dengan memberikan pendampingan terlebih dahulu. Kedua desa tersebut, yakni Desa Kajar dan Japan.

Masing-masing desa tersebut, memiliki keunggulan dan potensi desa yang bisa dikembangkan agar bisa menjadi daya tarik wisata.

Ia memperkirakan potensi alam yang dimiliki oleh kedua desa tersebut bakal menjadi andalan untuk dikembangkan, termasuk kuliner khas masing-masing desa.

Baca juga: Desa Tresnorejo Kebumen rintis destinasi wisata kampung anggur

Misal, di Desa Kajar berencana mengembangkan potensi alamnya mulai dari aliran sungainya yang masih alami hingga rencana menggandeng Perum Perhutani dalam pengelolaan kawasan hutan untuk dijadikan tempat wisata alam.

Sementara di Desa Japan bakal mengandalkan wisata agro kopi yang nantinya bakal dikemas agar menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kudus.

Belasan desa yang sudah mendapatkan SK desa wisata, meliputi Desa Temulus, Jepang, Loram Kulon, Kaliputu, Kandangmas, Tanjungrejo, Ternadi, Wates, Wonosoco, Dukuh Waringin, Rahtawu, Jurang, Margorejo, Terban, dan Padurenan.

Kepala Desa Kajar Bambang ST mengakui pihaknya memang tengah mengembangkan desanya menjadi rintisan desa wisata dengan mendorong berbagai pihak turut mendukung pengembangannya.

Potensi yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata, di antaranya kuliner getuk goreng, belik sumur, sungai alam, situs makam murid Sunan Muria serta wisata alam pohon pinus.

Baca juga: Pemkab Kudus dorong desa kembangkan objek wisata baru
Baca juga: Desa wisata di Jawa Tengah diminta lakukan simulasi normal baru
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024