Kebumen (ANTARA) - Desa Tresnorejo, Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merintis kampung anggur yang nantinya diharapkan bisa menjadi tujuan wisata dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Tresnorejo, Kecamatan Petanahan, Sutowo di Kebumen, Rabu, mengatakan untuk mendukung gagasan tersebut setiap keluarga diwajibkan menanam dua pohon anggur di pekarangan rumahnya.
Ia menyampaikan bermula dari keinginan agar Desa Tresnorejo memiliki ikon yang dikenal oleh masyarakat dan bisa menjadi desa wisata maka lahirlah ide untuk membuat kampung anggur.
Baca juga: Batang rintis destinasi wisata Kampung Cokelat
Menurut Sutowo dipilihnya anggur sebagai ikon desa karena anggur memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga diharapkan nantinya saat kampung anggur sudah berkembang maka masyarakat desa bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
"Memilih mengembangkan anggur karena banyak digemari masyarakat dan memiliki harga jual tinggi sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat," katanya.
Ia menyampaikan BUMDes Mitra Jaya Desa Tresnorejo pada 2020 telah menganggarkan 1.000 pohon anggur untuk ditanam masyarakat di pekarangan mereka.
BUMDes juga menyediakan laboratorium mini, selain masyarakat bisa membeli bibit anggur berbagai jenis, di sini BUMDes juga melakukan uji coba tanaman anggur dengan berbagai media tanam untuk dilihat perkembangannya.
Ia menyebutkan jenis anggur yang dikembangkan, antara lain caroline, red master, dan lokal.
Sutowo menyampaikan untuk mewujudkan kampung anggur, BUMDes juga membuat lorong anggur sepanjang 100 meter dengan ditanami berbagai jenis anggur.
Baca juga: UMM Rintis Kampung Wisata Berbasis Kearifan Lokal
Kepala Desa Tresnorejo, Kecamatan Petanahan, Sutowo di Kebumen, Rabu, mengatakan untuk mendukung gagasan tersebut setiap keluarga diwajibkan menanam dua pohon anggur di pekarangan rumahnya.
Ia menyampaikan bermula dari keinginan agar Desa Tresnorejo memiliki ikon yang dikenal oleh masyarakat dan bisa menjadi desa wisata maka lahirlah ide untuk membuat kampung anggur.
Baca juga: Batang rintis destinasi wisata Kampung Cokelat
Menurut Sutowo dipilihnya anggur sebagai ikon desa karena anggur memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga diharapkan nantinya saat kampung anggur sudah berkembang maka masyarakat desa bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
"Memilih mengembangkan anggur karena banyak digemari masyarakat dan memiliki harga jual tinggi sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat," katanya.
Ia menyampaikan BUMDes Mitra Jaya Desa Tresnorejo pada 2020 telah menganggarkan 1.000 pohon anggur untuk ditanam masyarakat di pekarangan mereka.
BUMDes juga menyediakan laboratorium mini, selain masyarakat bisa membeli bibit anggur berbagai jenis, di sini BUMDes juga melakukan uji coba tanaman anggur dengan berbagai media tanam untuk dilihat perkembangannya.
Ia menyebutkan jenis anggur yang dikembangkan, antara lain caroline, red master, dan lokal.
Sutowo menyampaikan untuk mewujudkan kampung anggur, BUMDes juga membuat lorong anggur sepanjang 100 meter dengan ditanami berbagai jenis anggur.
Baca juga: UMM Rintis Kampung Wisata Berbasis Kearifan Lokal