Kenali beda gejala demam dengue dan DBD

Sabtu, 27 Juni 2020 14:05 WIB

Jakarta (ANTARA) - Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, selain COVID-19.

Namun, keduanya memiliki perbedaan gejala awal salah satunya demam, menurut dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K) kepada ANTARA belum lama ini.

Laman Mayo Clinic mencatat, DBD merupakan kondisi demam dengue yang lebih parah.

Baca juga: Mewaspadai puncak siklus 10 tahun kasus DBD

Baca juga: Cegah DBD dengan berantas nyamuk


Gejala umum demam dengue antara lain diawali demam tinggi (di atas 40 derajat Celcius) selama empat hingga tujuh hari setelah digigit nyamuk, sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, mual serta muntah.

"Sakit kepala sekali sampai sakit pada bagian belakang mata. Nyeri otot dan sendi parah, mual dan muntah," kata Vito.

Tanda berwarna merah biasanya baru muncul di seluruh tubuh tiga sampai empat hari setelah demam, kemudian berkurang setelah satu hingga dua hari.

Sementara itu, DBD umumnya memiliki gejala yang mirip dengan demam dengue seperti demam dan ditambah muntah terus-menerus, sakit perut, perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit sehingga menyebabkan memar keunguan.

"Selama sekitar sehari dua hari selanjutnya, kapiler darah di seluruh tubuh mulai merembeskan cairan mengalir dan membanjiri rongga perut," tutur Vito.

Cairan juga bisa mengalir ke rongga paru-paru hingga menyebabkan sesak napas, atau terjadi kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembesaran hati hingga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika demam tak kunjung turun dan gejala demam dengue mulai muncul untuk mendapatkan pengobatan.

Setelah pulih dari demam dengue, Anda memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang menginfeksi Anda - tetapi tidak terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya.

Demam dengue disebabkan satu dari empat tipe virus dengue yang ditularkan nyamuk di dekat tempat tinggal manusia. Selain itu, risiko DBD sebenarnya meningkat jika Anda terinfeksi untuk yang kedua, ketiga atau keempat kalinya.

Baca juga: Antisipasi DBD, Dinkes minta warga Cilacap tetap laksanakan PSN

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Cegah DBD, Bupati Demak ajak warga galakkan PSN

25 April 2024 8:38 Wib

DBD serang Klaten, 14 warga tewas

01 April 2024 17:27 Wib

Kemenkes terjunkan tim peneliti jenis virus nyamuk DBD Jepara

11 March 2024 20:35 Wib

RSUD Wongsonegoro Semarang waspadai peningkatan pasien DBD anak

02 March 2024 6:55 Wib

Kasus kematian akibat DBD di Jepara didominasi anak-anak

01 March 2024 16:14 Wib
Terpopuler

Harga emas Antam stabil

EKONOMI - 13 May 2024 9:44 Wib

USM gelar pelatihan tingkatkan "Tracer Study" dan "Tracer DUDI"

PERISTIWA - 09 May 2024 10:17 Wib

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

NASIONAL - 13 May 2024 9:46 Wib

Wali Kota Semarang gandeng TNI cegah banjir lewat TMMD

PERISTIWA - 09 May 2024 10:54 Wib

Rossi tak sabar lakoni Endurance Le Mans 24 Jam

OLAHRAGA - 13 May 2024 10:54 Wib