Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang atau biasa disebut RSWN mewaspadai peningkatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama anak-anak, seiring pengaruh musim.
"Sekarang ini RSWN baru banyak merawat pasien (DBD) terutama anak. Pada Januari ada 10 anak, Februari ada 17 anak positif DBD," kata Direktur RSWN Eko Krisnarto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, gejala DBD biasanya adalah demam tinggi yang naik turun disertai gangguan pencernaan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kadar trombosit untuk memastikan diagnosa.
"Orang tua sudah kasih obat turun panas, kemudian demam turun. Tapi meningkat lagi, sehingga dibawa ke rumah sakit, setelah diperiksa trombosit mengalami penurunan," katanya.
Ia mengatakan kebanyakan pasien DBD anak saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) kondisinya sudah lemas, karena biasanya mereka tidak mau makan dan minum, ditambah kondisinya demam.
Meski demikian Eko memastikan pasien DBD bisa ditangani dengan baik dengan perawatan dan pengobatan selama rawat inap, sehingga tidak sampai pada fatalitas atau kematian.
Diakuinya, penyakit DBD memang tengah marak belakangan ini terlihat dari pasien yang dirawat inap, termasuk dengan pasien dewasa, tetapi jumlahnya tidak sebanyak dengan pasien anak.
Saat ini, kata dia, RSWN telah menyiapkan seluruh langkah antisipasi, termasuk penyediaan sarana prasarana bagi pasien, khususnya DBD anak, yang memerlukan layanan rawat inap.
Banyaknya pasien DBD anak, ia mengatakan biasanya dipengaruhi perubahan cuaca yang membuat anak-anak mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan tertular penyakit.
"Perubahan cuaca, anak-anak kan daya tahan tubuhnya rentan ya. Permainan dan sosialisasi di sekolah biasanya sangat berpengaruh. Biasanya kalau ada satu anak (terkena DBD), satu kelas ada yang kena," katanya.
Selain DBD, Eko mengatakan penyakit yang sempat marak adalah infeksi gastroenterologi yang ditandai mual dan diare yang banyak pada Januari 2024, tetapi periode Februari didominasi demam.
"Gastroenterologi pada Februari mengalami penurunan. Untuk yang demam biasa juga mengalami peningkatan. Januari ada 21 pasien, kemudian Februari ada 24 pasien," katanya.
Berita Terkait
![RSWN Semarang luncurkan program deteksi kesehatan mental bagi remaja](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/1000280702.jpg)
RSWN Semarang luncurkan program deteksi kesehatan mental bagi remaja
Selasa, 23 Juli 2024 18:28 Wib
![KPK geledah RSUD Wongsonegoro Semarang](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/22/1000278936.jpg)
KPK geledah RSUD Wongsonegoro Semarang
Selasa, 23 Juli 2024 5:54 Wib
![RSWN Semarang bangun pelayanan kanker terpadu](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/15/1000202235.jpg)
RSWN Semarang bangun pelayanan kanker terpadu
Minggu, 16 Juni 2024 6:13 Wib
![Menteri PAN-RB apresiasi pelayanan RSWN Semarang](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/04/29/IMG-20240429-WA0030_1.jpg)
Menteri PAN-RB apresiasi pelayanan RSWN Semarang
Selasa, 30 April 2024 8:27 Wib
![Wapres apresiasi terobosan RSWN Semarang](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/26/IMG-20240126-WA0062_1.jpg)
Wapres apresiasi terobosan RSWN Semarang
Jumat, 26 Januari 2024 22:24 Wib
![RSUD Semarang bangun ruang rawat inap 12 lantai untuk KRIS](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2023/11/21/direktur-rsud.jpg)
RSUD Semarang bangun ruang rawat inap 12 lantai untuk KRIS
Rabu, 22 November 2023 8:24 Wib
![Semarang waspadai lonjakan kasus diare](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2023/11/20/direktur-rsud.jpg)
Semarang waspadai lonjakan kasus diare
Senin, 20 November 2023 23:01 Wib
![RS KRMT Wongsonegoro Semarang rawat 13 pasien COVID-19](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2023/05/04/direktur-rswn.jpg)
RS KRMT Wongsonegoro Semarang rawat 13 pasien COVID-19
Kamis, 4 Mei 2023 21:44 Wib