Purwokerto (ANTARA) - Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengadakan program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan di tengah pandemi COVID-19.
Program yang dibuka pada hari Rabu (3/6) di Gedung PSDK UMP, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, diisi dengan serah terima bantuan mesin jahit dan mesin obras, peluncuran program penyelamatan pendidikan komunitas duafa binaan, peluncuran Kelompok Tani PSDK UMP, peluncuran program bantuan modal usaha kecil, serta peluncuran taman kanak-kanak gratis PSDK UMP.
Saat memberi sambutan, Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengatakan program tersebut bertujuan untuk memfasilitasi dan membantu masyarakat duafa binaan dalam belajar untuk mencari penghasilan yang lebih baik lagi.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat membantu warga yang bermukim di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, karena masih banyak yang belum memiliki pekerjaan yang layak.
"Adanya komunitas binaan yang ada di PSDK sangat membantu warga yang ada di sini. Adapun faktor tujuan yang menjadikan program di sini harus dilaksanakan, yaitu dakwah, pendidikan, dan ekonomi. PSDK UMP memiliki motto yang mengambil dari syair lagu Indonesia Raya yang isinya 'bangunlah badannya', artinya adalah bangun dirinya terlebih dahulu lalu pendidikannya dan ekonominya," katanya.
Baca juga: Cegah COVID-19, UMP berdayakan komunitas duafa untuk memroduksi masker
Dengan adanya 4 program tersebut, kata dia, masyarakat Kampung Rahayu sangat terbantu, sehingga anak-anak yang masuk taman kanak-kanak akan dijamin juga sekolahnya dari TK hingga perguruan tinggi, orang dewasa ikut serta dalam pembinaan menjahit, serta warga yang berusia di atas 45 tahun nantinya ikut pembinaan kelompok tani.
Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas agar kelompok tani tersebut mendapatkan pinjaman petak sawah seluas 75 ubin yang nantinya akan ditanami bibit jagung manis dengan tujuan untuk meningkatkan penghasilan warga Kampung Sri Rahayu.
"Adapun kolaborasi dari Pegadaian Syariah Purwokerto yang akan mendirikan serta menjalankan pendidikan TK gratis yang akan diberikan kepada warga Kampung Sri Rahayu dan sekelilingnya, serta kolaborasi dengan Baznas Kabupaten Banyumas dengan memberikan modal kecil kepada pengusaha dan pedagang kecil khususnya komunitas duafa binaan. Nanti kita akan melihat testimoni warga yang telah mengikuti pembinaan di Kampung Sri Rahayu," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dua warga Kampung Rahayu, yakni Jumanto dan Waryono memberikan testimoni terkait dengan peningkatan kehidupan mereka setelah mengikuti pembinaan yang diselenggarakan PSDK UMP.
Sebelum mengikuti pembinaan, Jumanto yang berasal dari Cilacap itu bekerja sebagai pengamen dari rumah ke rumah demi memenuhi kebutuhan keluarganya di Kampung Sri Rahayu, sedangkan Waryono merupakan warga asli Kampung Sri Rahayu yang bekerja sebagai pengamen lengger.
"Alhamdulillah setelah mengikuti pengajian yang diadakan secara rutin, saya mendapatkan banyak hikmah serta hal-hal positif juga saya dapatkan dari mengikuti binaan kursus menjait. Walaupun hasilnya tidak sebanyak mengamen, yang penting saya dapat hidup lebih baik. Produk yang sudah saya buat berupa masker," ujar Waryono.
Sementara itu, Deputi Bisnis Pegadaian Syariah Purwokerto Dodik mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab besar dalam membantu warga Kampung Sri Rahayu karena lokasi kantor Pegadaian Syariah Purwokerto berdekatan dengan daerah tersebut.
"Salah satu bentuk kepedulian kami adalah pemberian sembako yang telah dilakukan saat Ramadhan dan pada hari ini, kami memberikan 20 mesin jahit dan 1 mesin obras. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan warga," katanya.
Baca juga: UMP luncurkan Pusat Studi Dakwah Komunitas
Selain itu, PT Pegadaian (Persero) juga memberikan pinjaman modal usaha bagi masyarakat maksimal sebesar Rp1 juta dalam jangka waktu 3 bulan, dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman (tanpa bunga, red.), dan tanpa tambahan biaya apa pun.
Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan semua kegiatan yang diadakan dalam program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan tersebut sangat bermanfaat serta berawal dari pendekatan dengan media dakwah.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sangat mendukung program yang diselenggarakan oleh PSDK UMP serta merangkul banyak instansi maupun organisasi seperti PT Pegadaian (Persero), Baznas, pemerintah, dan elemen-elemen lainnya untuk memeberikan dukungan agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik.
"Demi membantu perubahan sikap serta ekonomi yang baik pada Kampung Sri Rahayu ini, maka diperlukan banyam dukungan dan gotong royong dari kita agar mereka pun bersemangat untuk melakukan program ini. Sama seperti pendidikan yang tidak bisa berjalan sendiri, pemerintah harus dibantu dengan elemen lainnya," katanya.
Terkait dengan perkembangan Kampung Sri Rahayu yang menjadi lebih baik, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku bangga terhadap Bayu Kurniawan yang mengawali kegiatan di tempat itu melalui pendekatan dakwah dengan menggelar pengajian berhadiah sembako bagi yang mengikutinya.
"Saya sangat bangga kepada Pak Bayu yang tidak lelah untuk terus maju mendirikan kampung ini dengan mendorong warganya untuk menjadi lebih baik lagi. Melihat testimoni yang barusan, saya semakin yakin bahwa warga lainnya harus memiliki semangat yang sama agar menjadi individu yang kebih baik nantinya. Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini," katanya. (emi)
Baca juga: Daftar kuliah di UMP sambil berdonasi untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Rektor UMP berkomitmen siapkan generasi muda yang mendunia
Program yang dibuka pada hari Rabu (3/6) di Gedung PSDK UMP, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, diisi dengan serah terima bantuan mesin jahit dan mesin obras, peluncuran program penyelamatan pendidikan komunitas duafa binaan, peluncuran Kelompok Tani PSDK UMP, peluncuran program bantuan modal usaha kecil, serta peluncuran taman kanak-kanak gratis PSDK UMP.
Saat memberi sambutan, Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengatakan program tersebut bertujuan untuk memfasilitasi dan membantu masyarakat duafa binaan dalam belajar untuk mencari penghasilan yang lebih baik lagi.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat membantu warga yang bermukim di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, karena masih banyak yang belum memiliki pekerjaan yang layak.
"Adanya komunitas binaan yang ada di PSDK sangat membantu warga yang ada di sini. Adapun faktor tujuan yang menjadikan program di sini harus dilaksanakan, yaitu dakwah, pendidikan, dan ekonomi. PSDK UMP memiliki motto yang mengambil dari syair lagu Indonesia Raya yang isinya 'bangunlah badannya', artinya adalah bangun dirinya terlebih dahulu lalu pendidikannya dan ekonominya," katanya.
Baca juga: Cegah COVID-19, UMP berdayakan komunitas duafa untuk memroduksi masker
Dengan adanya 4 program tersebut, kata dia, masyarakat Kampung Rahayu sangat terbantu, sehingga anak-anak yang masuk taman kanak-kanak akan dijamin juga sekolahnya dari TK hingga perguruan tinggi, orang dewasa ikut serta dalam pembinaan menjahit, serta warga yang berusia di atas 45 tahun nantinya ikut pembinaan kelompok tani.
Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas agar kelompok tani tersebut mendapatkan pinjaman petak sawah seluas 75 ubin yang nantinya akan ditanami bibit jagung manis dengan tujuan untuk meningkatkan penghasilan warga Kampung Sri Rahayu.
"Adapun kolaborasi dari Pegadaian Syariah Purwokerto yang akan mendirikan serta menjalankan pendidikan TK gratis yang akan diberikan kepada warga Kampung Sri Rahayu dan sekelilingnya, serta kolaborasi dengan Baznas Kabupaten Banyumas dengan memberikan modal kecil kepada pengusaha dan pedagang kecil khususnya komunitas duafa binaan. Nanti kita akan melihat testimoni warga yang telah mengikuti pembinaan di Kampung Sri Rahayu," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dua warga Kampung Rahayu, yakni Jumanto dan Waryono memberikan testimoni terkait dengan peningkatan kehidupan mereka setelah mengikuti pembinaan yang diselenggarakan PSDK UMP.
Sebelum mengikuti pembinaan, Jumanto yang berasal dari Cilacap itu bekerja sebagai pengamen dari rumah ke rumah demi memenuhi kebutuhan keluarganya di Kampung Sri Rahayu, sedangkan Waryono merupakan warga asli Kampung Sri Rahayu yang bekerja sebagai pengamen lengger.
"Alhamdulillah setelah mengikuti pengajian yang diadakan secara rutin, saya mendapatkan banyak hikmah serta hal-hal positif juga saya dapatkan dari mengikuti binaan kursus menjait. Walaupun hasilnya tidak sebanyak mengamen, yang penting saya dapat hidup lebih baik. Produk yang sudah saya buat berupa masker," ujar Waryono.
Sementara itu, Deputi Bisnis Pegadaian Syariah Purwokerto Dodik mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab besar dalam membantu warga Kampung Sri Rahayu karena lokasi kantor Pegadaian Syariah Purwokerto berdekatan dengan daerah tersebut.
"Salah satu bentuk kepedulian kami adalah pemberian sembako yang telah dilakukan saat Ramadhan dan pada hari ini, kami memberikan 20 mesin jahit dan 1 mesin obras. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan warga," katanya.
Baca juga: UMP luncurkan Pusat Studi Dakwah Komunitas
Selain itu, PT Pegadaian (Persero) juga memberikan pinjaman modal usaha bagi masyarakat maksimal sebesar Rp1 juta dalam jangka waktu 3 bulan, dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman (tanpa bunga, red.), dan tanpa tambahan biaya apa pun.
Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan semua kegiatan yang diadakan dalam program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan tersebut sangat bermanfaat serta berawal dari pendekatan dengan media dakwah.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sangat mendukung program yang diselenggarakan oleh PSDK UMP serta merangkul banyak instansi maupun organisasi seperti PT Pegadaian (Persero), Baznas, pemerintah, dan elemen-elemen lainnya untuk memeberikan dukungan agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik.
"Demi membantu perubahan sikap serta ekonomi yang baik pada Kampung Sri Rahayu ini, maka diperlukan banyam dukungan dan gotong royong dari kita agar mereka pun bersemangat untuk melakukan program ini. Sama seperti pendidikan yang tidak bisa berjalan sendiri, pemerintah harus dibantu dengan elemen lainnya," katanya.
Terkait dengan perkembangan Kampung Sri Rahayu yang menjadi lebih baik, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku bangga terhadap Bayu Kurniawan yang mengawali kegiatan di tempat itu melalui pendekatan dakwah dengan menggelar pengajian berhadiah sembako bagi yang mengikutinya.
"Saya sangat bangga kepada Pak Bayu yang tidak lelah untuk terus maju mendirikan kampung ini dengan mendorong warganya untuk menjadi lebih baik lagi. Melihat testimoni yang barusan, saya semakin yakin bahwa warga lainnya harus memiliki semangat yang sama agar menjadi individu yang kebih baik nantinya. Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini," katanya. (emi)
Baca juga: Daftar kuliah di UMP sambil berdonasi untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Rektor UMP berkomitmen siapkan generasi muda yang mendunia