Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) meluncurkan Pusat Studi Dakwah Komunitas, Sentra Halal UMP, Pusat Studi Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah, serta Sentra Kekayaan Intelektual UMP untuk mengatasi persoalan yang sering muncul di masyarakat.

Saat memberi sambutan dalam peluncuran yang dilaksanakan di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (2/12) malam, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

Menurut dia, peluncuran Pusat Dakwah Komunitas tersebut menjadi jawaban atas persoalan yang sering muncul di masyarakat.

Dalam hal ini, kata dia, bagaimana dakwah bisa memperbaiki yang belum baik jika dakwah selalu dilakukan di masjid dan pusat-pusat ibadah.
 
Baca juga: UMP satu-satunya PTM yang dirikan Pusat Studi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

"Pusat dakwah komunitas ini bukti nyata bahwa Muhammadiyah melalui UMP bisa membina dan mengelola teman-teman yang belum tahu masjid, belum bisa berwudu. Di era ini, zaman semakin kompetitif, tapi lebih dari itu, kolaboratif atau kolaborasi lebih penting," katanya. 

Ia menegaskan peluncuran Pusat Studi Dakwah Komunitas menjadi bukti bahwa Muhammadiyah melalui UMP dapat berkolaborasi dengan siapa pun dan hal tersebut membuktikan bahwa Islam itu indah, tenteram, dan menenangkan.
 
"Dakwah komunitas bagian dari usaha dakwah. Dakwah dengan sajian baru sesuai dengan perkembangan zaman," katanya.

Dia mengharapkan dalam setiap amal yang dilakukan warga atau amal usaha Muhammadiyah memegang teguh prinsip dakwah Muhammadiyah sebagai pencerah umat, menggembirakan amal saleh, dan bekerja sama dalam kebajikan.

Baca juga: Rektor UMP sebut deradikalisasi berpotensi memperkuat radikalisme

Sementara itu, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan peluncuran tersebut merupakan usaha dakwah UMP untuk mendekatkan Muhammadiyah kepada jamaah di Kampung Sri Rahayu karena perlu pendekatan pendekatan yang unik untuk dapat berdakwah di tempat-tempat yang tidak biasa seperti ini.
 
"Alhamdulillah kita punya Pak Bayu yang sudah dekat dengan jamaah. Tentu Pak Bayu menggunakan pendekatan-pendekatan khusus, apalagi beliau bukan santri. Kalau beliau santri, mungkin akan kesulitan," katanya.
 
Ia mengatakan pusat dakwah tersebut ke depannya tidak hanya kajian-kajian saja, namun dapat mengubah pola pikir yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan.

"Biasanya jamaah Muhammadiyah rapi, bersih, dan pakaiannya bagus-bagus khas santri. Namun pada kesempatan ini, kita semua membuka pola pikir dan kesempatan bahwasanya tidak hanya orang-orang yang rapi bersih seperti santri yang dapat mengaji, karena setiap orang berhak untuk belajar berhak untuk mengaji dan memperbaiki diri," katanya.

Ia mengharapkan dengan peluncuran Pusat Studi Dakwah Komunitas, Sentra Halal UMP, Pusat Studi Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah, serta Sentra Kekayaan Intelektual UMP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dapat bermanfaat dan berkontribusi secara luas bagi masyarakat serta dapat menguatkan dakwah Muhammadiyah secara umum. (tgr)

Baca juga: UMP-Pemuda Muhammadiyah deklarasikan antimafia bola
Baca juga: Meriahkan Milad 107 Muhammadiyah, UMP Bersepeda Bersama masyarakat keliling Purwokerto

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024