Magelang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, kini merawat tiga pasien dalam pengawasan karena mengalami gejala panas, batuk, dan dua di antaranya baru dari luar negeri, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso.
"Pada 10 Maret 2020 waktu itu saya bilang RSU Tidar dan rumah sakit di Magelang serta puskesmas di Kota magelang tidak ada laporan mengenai pasien yang dicurigai ke arah COVID-19," kata Sri Harso di Magelang, Sabtu
Namun, katanya, namanya penyakit, virus itu bisa berkembang dengan hitungan jam, hari dan sebagainya. Kemudian pada 11 Maret 2020 ada dua pasien yang datang ke RSUD Tidar dengan gejala panas, batuk, dan habis dari luar negeri sehingga curigai atau dianggap pasien dalam pengawasan.
"Sebenarnya RSUD tidar itu banyak pasien menderita batuk, pilek , cuma yang habis kunjungan dari luar negeri itu kita evaluasi atau kita awasi di ruang isolasi di RSUD Tidar," katanya.
Selanjutnya pada 12 Maret 2020 ada lagi pasien dengan gejala panas, batuk, pilek, dan habis kunjungan ke luar negeri sehingga dilakukan antisipasi dengan dirawat di ruang isolasi.
Ia menyampaikan berdasarkan informasi untuk pasien yang masuk pada 11 Maret 2020 habis berkunjung dari Singapura, Vietnam, dan Malaysia, pasien tersebut seorang perempuan umur 36 tahun dan anaknya laki-laki umur 2 tahun, mereka warga Kabupaten Magelang.
Baca juga: RSMS Purwokerto rawat tiga pasien dalam pengawasan terkait COVID-19
Baca juga: Jateng gerakkan instansi dan perusahaan untuk cegah COVID-19
Kemudian pasien yang masuk pada 12 Maret 2020 seorang peremuan umur 29 tahun warga Kota Magelang yang habis berkunjung ke Italia.
"Mereka diputuskan dirawat dalam pengawasan di ruang isolasi karena suhu badannya 38,5 derajat Celcius dengan batuk, kadang-kadang sesak, tanda-tanda ke arah infeksi paru atau ispa dan didukung oleh habis perjalanan dari luar negeri, kemudian rumah sakit melakukan upaya preventif dengan diisolasi dari pada dipulangkan nanti efeknya kurang bagus," katanya.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Tidar Septi Milna Soelistiyani menyampaikan RSUD Tidar mempunya satu ruang isolasi dengan 10 tempat tidur.
"Sekarang kita siapkan ruang isolasi tersebut khusus untuk COVID-19, sedangkan penyakit kasus lain di luar itu kita carikan ruang lain yang memang sudah standar untuk ruang isolasi," katanya.
Ia menyampaikan pasien dalam pengawasan tersebut kondisinya membaik. Penanganan 3 pasien tersebut sesuai prosedur untuk pasien dalam pengawasan dan hari Kamis (12/3) diambil specimen untuk dikirim ke Litbangkes.
"Kita tunggu hasilnya semoga saja hasilnya negatif, dua sampai tiga hari baru akan kita dapatkan hasilnya," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyampaikan pemerintah serius menangani masalah ini dan sudah dikoordinasikan beberapa minggu yang lalu. Pelayanannya, ruangannya, dan dokternya disiapkan.
"Baru saja saya ketemu dokter yang menangani pasien dalam pengawasan tersebut, kondisinya mambaik, panasnya turun dan infusnya sudah dilepas. Saya harap masyarakat jangan panik, yang penting jaga hidup sehat dan bersih," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surakarta tetapkan Solo KLB COVID-19
"Pada 10 Maret 2020 waktu itu saya bilang RSU Tidar dan rumah sakit di Magelang serta puskesmas di Kota magelang tidak ada laporan mengenai pasien yang dicurigai ke arah COVID-19," kata Sri Harso di Magelang, Sabtu
Namun, katanya, namanya penyakit, virus itu bisa berkembang dengan hitungan jam, hari dan sebagainya. Kemudian pada 11 Maret 2020 ada dua pasien yang datang ke RSUD Tidar dengan gejala panas, batuk, dan habis dari luar negeri sehingga curigai atau dianggap pasien dalam pengawasan.
"Sebenarnya RSUD tidar itu banyak pasien menderita batuk, pilek , cuma yang habis kunjungan dari luar negeri itu kita evaluasi atau kita awasi di ruang isolasi di RSUD Tidar," katanya.
Selanjutnya pada 12 Maret 2020 ada lagi pasien dengan gejala panas, batuk, pilek, dan habis kunjungan ke luar negeri sehingga dilakukan antisipasi dengan dirawat di ruang isolasi.
Ia menyampaikan berdasarkan informasi untuk pasien yang masuk pada 11 Maret 2020 habis berkunjung dari Singapura, Vietnam, dan Malaysia, pasien tersebut seorang perempuan umur 36 tahun dan anaknya laki-laki umur 2 tahun, mereka warga Kabupaten Magelang.
Baca juga: RSMS Purwokerto rawat tiga pasien dalam pengawasan terkait COVID-19
Baca juga: Jateng gerakkan instansi dan perusahaan untuk cegah COVID-19
Kemudian pasien yang masuk pada 12 Maret 2020 seorang peremuan umur 29 tahun warga Kota Magelang yang habis berkunjung ke Italia.
"Mereka diputuskan dirawat dalam pengawasan di ruang isolasi karena suhu badannya 38,5 derajat Celcius dengan batuk, kadang-kadang sesak, tanda-tanda ke arah infeksi paru atau ispa dan didukung oleh habis perjalanan dari luar negeri, kemudian rumah sakit melakukan upaya preventif dengan diisolasi dari pada dipulangkan nanti efeknya kurang bagus," katanya.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Tidar Septi Milna Soelistiyani menyampaikan RSUD Tidar mempunya satu ruang isolasi dengan 10 tempat tidur.
"Sekarang kita siapkan ruang isolasi tersebut khusus untuk COVID-19, sedangkan penyakit kasus lain di luar itu kita carikan ruang lain yang memang sudah standar untuk ruang isolasi," katanya.
Ia menyampaikan pasien dalam pengawasan tersebut kondisinya membaik. Penanganan 3 pasien tersebut sesuai prosedur untuk pasien dalam pengawasan dan hari Kamis (12/3) diambil specimen untuk dikirim ke Litbangkes.
"Kita tunggu hasilnya semoga saja hasilnya negatif, dua sampai tiga hari baru akan kita dapatkan hasilnya," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyampaikan pemerintah serius menangani masalah ini dan sudah dikoordinasikan beberapa minggu yang lalu. Pelayanannya, ruangannya, dan dokternya disiapkan.
"Baru saja saya ketemu dokter yang menangani pasien dalam pengawasan tersebut, kondisinya mambaik, panasnya turun dan infusnya sudah dilepas. Saya harap masyarakat jangan panik, yang penting jaga hidup sehat dan bersih," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surakarta tetapkan Solo KLB COVID-19