Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengatakan situasi kondusif dan stabilitas wilayah menjadi faktor fundamental bagi upaya menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah itu.
"Potensi wisata kita luar biasa maka kita butuh akses dan kondusivitas. Kalau kita bicara 'tetek-bengek' tapi kalau hal ini tidak diperhatikan total tentu berpengaruh terhadap pelancong-pelancong internasional maupun domestik," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Senin.
Kota Magelang menerima penghargaan “Indonesian Peaceful & Cultural Harmony City Award 2025” pada ajang Indonesia Tourism Marketing Week (ITMW) 2025 di Bali pada 8–12 Oktober 2025.
Dalam kegiatan tahunan yang mempertemukan pelaku pariwisata nasional dan internasional ini, Wali Kota Magelang Damar Prasetyono hadir langsung menerima penghargaan.
Ia menyatakan penghargaan ini kehormatan sekaligus tanggung jawab untuk terus menjaga nilai-nilai kedamaian dan harmoni yang tumbuh di masyarakat Kota Magelang.
Prestasi ini, katanya, menjadi bukti nyata nilai-nilai toleransi dan pluralisme yang dijunjung tinggi warga Kota Magelang mampu menjadi kekuatan baru dalam pengembangan pariwisata Indonesia.
Ia menjelaskan Kota Magelang memiliki sumber daya manusia unggul sebagai modal utama pembangunan daerah.
“Kami sadar, Kota Magelang tidak memiliki sumber daya alam yang besar. Namun kami memiliki SDM di atas rata-rata, yang siap mendukung semangat tujuan Indonesia,” ujarnya.
Dia menjelaskan potensi wisata unggulan Kota Magelang, antara lain Taman Kyai Langgeng, Kebun Raya Gunung Tidar, dan berbagai hotel dan resort berbintang yang siap menyambut wisatawan.
Ia berharap, para agen perjalanan wisata dan pelaku industri pariwisata dapat menjadikan Kota Magelang sebagai salah satu destinasi utama di Jawa Tengah.
“Kami ingin wisatawan yang berkunjung menginap di Kota Magelang. Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk penguatan 'city branding' (jenama kota),” katanya.
Sebagai bagian dari strategi promosi, Pemerintah Kota Magelang bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sepakat mengusung jenama kota “Jantungnya Jawa”.
Ia berharap jenama tersebut dapat memperkuat posisi Magelang sebagai kota yang damai, toleran, dan berdaya tarik tinggi bagi wisatawan.
“Kami membuka peluang kerja sama seluas-luasnya. Kota Magelang siap menjadi bagian penting dari wajah pariwisata Indonesia yang harmonis dan berkelanjutan,” katanya.

