Solo (ANTARA) - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tetap melakukan blusukan ke kampung-kampung di Kota Solo, Jawa tengah, sambil menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk persiapan Pilkada Serentak 2020.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, justru melakukan kegiatan blusukan menemui warga RW 17 dan RW 18, di Sendang Mbak Meyek RT 05 RW 17, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan Banjarsari, Solo, Rabu.
Gibran yang menghadiri acara "Sarasehan Warga RW 17 dan 18 Bibis Kelurahan Gilingan Banjarsari Solo" tersebut, disambut secara kekeluargaan oleh masyarakat setempat.
Bahkan, Gibran bersama warga terlihat berdialog untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat.
Menurut Gibran, dalam blusukan di Sendang Mbak Meyek RT 05 RW 17, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan Banjarsari, Solo ini, warga minta adanya MCK umum dan posyandu lansia yang belum ada kader dan peralatannya.
"Aspirasi masyarakat ini, sudah saya catat nanti untuk dibantu," katanya.
Baca juga: 23,7 persen publik tidak terima Gibran sebagai calon wali kota
Selain itu, kata Gibran, kampung yang didatangi tersebut ada sebuah Sendang Mbak Meyek yang sering adakan kegiatan upacara ritual oleh warga setempat. Warga meminta agar kegiatan itu dimasukkan ke "calender event" tahunan pariwisata Kota Surakarta.
"Saya mencatat banyak masukan dari warga dalam acara sarasehan di Kampung Bibis," kata Gibran.
Menyinggung soal rekomendasi DPP PDIP untuk Pilkada Surakarta yang belum diumumkan, Gibran mengatakan ditunggu saja nanti ada pengumuman dari DPP PDIP kalau sudah waktunya.
"Rekomendasi ditunggu saja, dan saya kegiatan blusukan seperti biasa saja, sambil menunggu pengumuman rekomendasi dari DPP PDIP," katanya.
Menyinggung adanya tiga bakal calon dari perseorangan yang menjadi lawan dalam Pilkada Surakarta 2020, Gibran menyatakan semua harus diwaspadai, dan tidak boleh meremehkan lawan.
Gibran mengatakan akan tetap blusukan ke kampung-kampung, karena hal itu akan berpengaruh kepada elektabilitas dan akseptabilitas.
Dia mengaku setiap bulannya telah menerima hasil-hasil survei internal.
"Hasil survei akseptabilitas atau tingkat penerimaan sebagai calon ada peningkatkan terakhir sekitar 67 hingga 68 persen. Kegiatan blusukan ini, akan dilakukan terus, dan menerima keluhan-keluhan dari warga hingga September mendatang," katanya.
Menyinggung soal rekomendasi dari DPP PDIP jika jatuh kepada Gibran, menurut dia, dirinya di PDIP sebagai kader baru harus menunggu perintah dari senior partai termasuk dari Ketua DPC PDIP Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.
Gibran mengatakan setelah nanti ada rekomendasi dari DPP PDIP turun, apapun hasilnya dirinya harus bertemu Ketua DPC PDIP Kota Surakarta Hadi Rudyatmo.
Baca juga: Meski tak direkomendasi dalam Pilkada Solo, Gibran tetap setia pada PDIP
Baca juga: Projo berpesan Gibran agar setia di garis rakyat
Baca juga: Sebelum uji kepatutan, Gibran dan Purnomo ditawari makan siang
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, justru melakukan kegiatan blusukan menemui warga RW 17 dan RW 18, di Sendang Mbak Meyek RT 05 RW 17, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan Banjarsari, Solo, Rabu.
Gibran yang menghadiri acara "Sarasehan Warga RW 17 dan 18 Bibis Kelurahan Gilingan Banjarsari Solo" tersebut, disambut secara kekeluargaan oleh masyarakat setempat.
Bahkan, Gibran bersama warga terlihat berdialog untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat.
Menurut Gibran, dalam blusukan di Sendang Mbak Meyek RT 05 RW 17, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan Banjarsari, Solo ini, warga minta adanya MCK umum dan posyandu lansia yang belum ada kader dan peralatannya.
"Aspirasi masyarakat ini, sudah saya catat nanti untuk dibantu," katanya.
Baca juga: 23,7 persen publik tidak terima Gibran sebagai calon wali kota
Selain itu, kata Gibran, kampung yang didatangi tersebut ada sebuah Sendang Mbak Meyek yang sering adakan kegiatan upacara ritual oleh warga setempat. Warga meminta agar kegiatan itu dimasukkan ke "calender event" tahunan pariwisata Kota Surakarta.
"Saya mencatat banyak masukan dari warga dalam acara sarasehan di Kampung Bibis," kata Gibran.
Menyinggung soal rekomendasi DPP PDIP untuk Pilkada Surakarta yang belum diumumkan, Gibran mengatakan ditunggu saja nanti ada pengumuman dari DPP PDIP kalau sudah waktunya.
"Rekomendasi ditunggu saja, dan saya kegiatan blusukan seperti biasa saja, sambil menunggu pengumuman rekomendasi dari DPP PDIP," katanya.
Menyinggung adanya tiga bakal calon dari perseorangan yang menjadi lawan dalam Pilkada Surakarta 2020, Gibran menyatakan semua harus diwaspadai, dan tidak boleh meremehkan lawan.
Gibran mengatakan akan tetap blusukan ke kampung-kampung, karena hal itu akan berpengaruh kepada elektabilitas dan akseptabilitas.
Dia mengaku setiap bulannya telah menerima hasil-hasil survei internal.
"Hasil survei akseptabilitas atau tingkat penerimaan sebagai calon ada peningkatkan terakhir sekitar 67 hingga 68 persen. Kegiatan blusukan ini, akan dilakukan terus, dan menerima keluhan-keluhan dari warga hingga September mendatang," katanya.
Menyinggung soal rekomendasi dari DPP PDIP jika jatuh kepada Gibran, menurut dia, dirinya di PDIP sebagai kader baru harus menunggu perintah dari senior partai termasuk dari Ketua DPC PDIP Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.
Gibran mengatakan setelah nanti ada rekomendasi dari DPP PDIP turun, apapun hasilnya dirinya harus bertemu Ketua DPC PDIP Kota Surakarta Hadi Rudyatmo.
Baca juga: Meski tak direkomendasi dalam Pilkada Solo, Gibran tetap setia pada PDIP
Baca juga: Projo berpesan Gibran agar setia di garis rakyat
Baca juga: Sebelum uji kepatutan, Gibran dan Purnomo ditawari makan siang