Korban tewas akibat virus corona jadi 52 orang

Minggu, 26 Januari 2020 11:37 WIB

Beijing (ANTARA) - Jumlah korban tewas di China akibat wabah virus corona jenis baru yang menyerang paru-paru bertambah menjadi 52 orang hingga Minggu pagi, dan tiga dokter Beijing dinyatakan positif sepulang dari Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai daerah pertama ditemukannya kasus itu.

Berbagai sumber yang dihimpun ANTARA Beijing menyebutkan bahwa secara keseluruhan wabah virus tersebut berjumlah 1.287 kasus, baik yang positif maupun yang terduga, di seluruh wilayah daratan Tiongkok.

Dari jumlah itu, sebanyak 549 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan 85 orang dinyatakan negatif dan telah diizinkan meninggalkan ke rumah sakit.

Baca juga: Dokter China di garis depan penanggulangan wabah virus corona meninggal
Baca juga: Korban meninggal di China akibat virus corona terus bertambah

Sementara itu, di Beijing terdapat 10 kasus baru, termasuk tiga orang dokter, sehingga sampai saat ini totalnya 51 kasus.

Dari tiga dokter asal Beijing yang mengidap virus 2019-nCoV itu, dua di antaranya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan satunya lagi sempat duduk bersama dengan seorang pengidap dalam salah satu rapat di Wuhan sebagaimana laporan CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China.

Sementara itu, mulai Minggu, Dinas Lalu Lintas Jalan Raya Kota Beijing menutup semua akses kendaraan penumpang dan barang antarprovinsi.

Salah satu perusahaan bus antarprovinsi dari Bandar Udara Internasional Daxing, Beijing, telah menghentikan layanan ke luar provinsi sejak Sabtu (25/1).

Sejak Jumat (25/1) petugas kesehatan dibantu aparat kepolisian mendatangi setiap rumah atau apartemen di Beijing untuk memastikan tidak ada warga dari Wuhan atau baru saja bepergian dari Wuhan.

"Adakah dari keluarga Anda yang baru pulang dari Wuhan?" tanya polisi wanita saat mendatangi ANTARA di kawasan Distrik Dongcheng.

Sampai saat ini Distrik Dongcheng masih nihil dari kasus wabah virus yang ditularkan oleh ular dan kelelawar di Pasar Huanan, Wuhan, Provinsi Hubei itu. Jarak Beijing-Wuhan sekitar 1.500 kilometer.

Sebanyak 150 petugas medis dari Army Medical University diterbangkan dari Kota Chongqing menuju Wuhan untuk membantu penangangan wabah mematikan itu pada, Kamis (24/1), atau H-1 Tahun Baru Imlek di China.

Baca juga: China butuh 60 juta masker/hari, baru terpenuhi 20 juta
Baca juga: Masyarakat diimbau tak panik terkait penyebaran virus corona
Baca juga: RSUP dr. Kariadi siapkan ruang isolasi pasien terinfeksi virus corona

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wali Kota Semarang minta perketat pengawasan di bandara dan pelabuhan

22 December 2023 8:00 Wib

Wali Kota Semarang imbau masyarakat waspadai kenaikan COVID-19

14 December 2023 8:39 Wib

Cegah COVID, Pemkot Semarang siapkan 1.000 vaksin penguat

12 December 2023 5:11 Wib

Semarang siapkan kembali Satgas COVID-19

11 December 2023 21:17 Wib

TIga kasus baru COVID-19 terdeteksi di Semarang

11 December 2023 20:01 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk

PERISTIWA - 16 jam lalu

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib