Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis penguat dalam upaya mencegah penularan varian dan sub-varian baru virus corona.
"Kami sudah terus menerus, sejak sebelum Lebaran pun bicara vaksin. Kebanyakan yang kena Arcturus (subvarian baru virus corona) kan yang belum vaksin ketiga dan keempat," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu.
Wali Kota Hevearita, yang biasa disapa Ita, mendorong warga menjalani vaksinasi COVID-19 hingga dosis penguat untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus corona beserta varian dan sub-variannya.
"Yang sudah ketiga dan keempat insya Allah lebih tahan," katanya.
Ia memastikan Dinas Kesehatan Kota Semarang siap menggiatkan pelaksanaan vaksinasi guna mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19, terutama saat mobilitas warga meningkat pada masa arus mudik dan balik Lebaran.
"Pada saat sebelum Lebaran kan sudah disampaikan akan ada (sub) varian baru turunan Omicron, Arcturus. Makanya, harus dijaga. Ini kan ada beberapa wilayah, seperti di Tembalang yang terpapar," katanya.
Dia juga meminta warga menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menghindari kerumunan, untuk mencegah penularan varian dan sub-varian baru virus corona penyebab COVID-19.
"Kalau merasakan gejala (COVID-19) pakai masker. Yang batuk, pilek, juga pakai masker. Diperlukan lagi giat memakai masker. Protokol kesehatan dijalankan lagi," katanya.
Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Semarang, ia mengatakan, masih ada 24 orang yang terserang COVID-19 dan 20 orang di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Laporan Dinkes ada 24 orang, dan 20 orang (di antaranya) dirawat di RS. Tapi sebenarnya COVID-19 itu yang terpapar (dirawat) bukan karena COVID-nya, tapi dia punya komorbid," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau anggota masyarakat yang tergolong rentan, seperti orang yang punya komorbid dan berusia lanjut, tetap mewaspadai penularan COVID-19 dan segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala serupa flu.
"Ini kan menularnya cepat, sering tidak disadari. Ada beberapa gejala, salah satunya mata merah ya. Kalau merasa flu, enggak enak badan, harus segera istirahat, karena katanya (subvarian) ini penyembuhannya lebih cepat," kata Ita.
Berita Terkait
Pemeriksaan kesehatan hewan dan vaksinasi rabies gratis
Kamis, 7 November 2024 15:27 Wib
220 ekor kucing dan anjing di Kudus disuntik vaksinasi rabies
Minggu, 13 Oktober 2024 6:17 Wib
Pelayanan sterilisasi dan vaksinasi rabies untuk kucing di Kudus
Sabtu, 12 Oktober 2024 14:08 Wib
Pemkab Kudus gelar vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan
Rabu, 9 Oktober 2024 17:00 Wib
Pemkab Kudus targetkan vaksinasi PMK sasar 1.000 ekor ternak
Selasa, 8 Oktober 2024 15:11 Wib
Pemkab Temanggung vaksinasi rabies gratis ratusan hewan
Jumat, 27 September 2024 15:49 Wib
Cilacap sediakan 2.000 dosis vaksin rabies untuk vaksinasi massal
Kamis, 22 Agustus 2024 16:45 Wib
Dispertan Kudus lakukan vaksinasi ternak unggas antisipasi flu burung
Senin, 5 Agustus 2024 14:58 Wib