RS KRMT Wongsonegoro Semarang rawat 13 pasien COVID-19
Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang saat ini merawat sebanyak 13 pasien yang terkonfirmasi COVID-19, seiring dengan maraknya kembali penularan virus Corona.
"Update COVID-19 hari ini ada 13 pasien. Kami sejak ada IGD (instalasi gawat darurat) baru, ada kekhususan perawatan di sana," kata Direktur RSWN Dokter Susi Herawati di Semarang, Kamis.
Diakuinya, jumlah pasien tersebut mengalami peningkatan, pada Rabu (3/5) kemarin, tercatat sebanyak 10 pasien COVID-19 yang dirawat di RS milik Pemerintah Kota Semarang itu.
Menurut dia, RSWN sempat tiga bulan kosong atau tidak merawat pasien COVID-19 dengan meredanya kasus Corona beberapa waktu lalu, tetapi belakangan ini kembali merawat pasien COVID-19.
Mengenai munculnya kembali kasus COVID-19 di Kota Semarang, kata dia, sebenarnya sudah terdeteksi sejak sebelum Lebaran lalu dengan masuknya pasien yang terkonfirmasi Corona untuk dirawat.
"Sebelum Lebaran sudah ada (pasien COVID-19). Ya, mudah-mudahan (pandemi, red.) segera berakhir," kata Susi.
Meski sudah ada 13 pasien COVID-19 yang dirawat, ia belum bisa memastikan apakah pasien tersebut terjangkit subvarian baru COVID-19, yakni Omicron Arcturus karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami harus melihat lagi. Memang COVID-19, iya, tetapi harus dilihat lagi variannya apa. Kami periksakan dulu. Sampelnya sudah dikirim ke Salatiga. Jadi, kami belum tahu (apakah subvarian baru, red.)," katanya.
Untuk sementara ini, kata dia, pasien COVID-19 yang dirawat di RSWN memang memiliki komorbid sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.
"Ada anak-anak, ada lansia juga. Alhamdulillah, belum ada yang meninggal. Kalau subvarian baru (gejala, red.) lebih ringan dan penyembuhannya lebih cepat," ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta vaksinasi digencarkan dan protokol kesehatan kembali digalakkan seiring dengan munculnya subvarian baru COVID-19.
"Kami sudah terus menerus, sejak sebelum Lebaran pun bicara vaksinasi. Kebanyakan yang kena Arcturus (subvarian baru COVID-19), yang kena belum vaksinasi ketiga dan keempat," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Masyarakat juga diminta kesadarannya untuk menjalani vaksinasi, serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.*
"Update COVID-19 hari ini ada 13 pasien. Kami sejak ada IGD (instalasi gawat darurat) baru, ada kekhususan perawatan di sana," kata Direktur RSWN Dokter Susi Herawati di Semarang, Kamis.
Diakuinya, jumlah pasien tersebut mengalami peningkatan, pada Rabu (3/5) kemarin, tercatat sebanyak 10 pasien COVID-19 yang dirawat di RS milik Pemerintah Kota Semarang itu.
Menurut dia, RSWN sempat tiga bulan kosong atau tidak merawat pasien COVID-19 dengan meredanya kasus Corona beberapa waktu lalu, tetapi belakangan ini kembali merawat pasien COVID-19.
Mengenai munculnya kembali kasus COVID-19 di Kota Semarang, kata dia, sebenarnya sudah terdeteksi sejak sebelum Lebaran lalu dengan masuknya pasien yang terkonfirmasi Corona untuk dirawat.
"Sebelum Lebaran sudah ada (pasien COVID-19). Ya, mudah-mudahan (pandemi, red.) segera berakhir," kata Susi.
Meski sudah ada 13 pasien COVID-19 yang dirawat, ia belum bisa memastikan apakah pasien tersebut terjangkit subvarian baru COVID-19, yakni Omicron Arcturus karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami harus melihat lagi. Memang COVID-19, iya, tetapi harus dilihat lagi variannya apa. Kami periksakan dulu. Sampelnya sudah dikirim ke Salatiga. Jadi, kami belum tahu (apakah subvarian baru, red.)," katanya.
Untuk sementara ini, kata dia, pasien COVID-19 yang dirawat di RSWN memang memiliki komorbid sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.
"Ada anak-anak, ada lansia juga. Alhamdulillah, belum ada yang meninggal. Kalau subvarian baru (gejala, red.) lebih ringan dan penyembuhannya lebih cepat," ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta vaksinasi digencarkan dan protokol kesehatan kembali digalakkan seiring dengan munculnya subvarian baru COVID-19.
"Kami sudah terus menerus, sejak sebelum Lebaran pun bicara vaksinasi. Kebanyakan yang kena Arcturus (subvarian baru COVID-19), yang kena belum vaksinasi ketiga dan keempat," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Masyarakat juga diminta kesadarannya untuk menjalani vaksinasi, serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.*