Kakorlantas: Kontrol perusahaan lemah sebabkan kecelakaan maut bus masuk jurang

Kamis, 26 Desember 2019 5:03 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kakorlantas Polri Irjen Polisi Istiono menilai lemahnya kontrol dari Perusahaan Otobus Sriwijaya mengakibatkan kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Sungai Lematang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, hingga menewaskan sedikitnya 35 orang.

Pertama, kata Irjen Pol. Istiono melalui siaran pers, Rabu, faktor PO bus mempekerjakan sopir bus tanpa SIM, mengalihkan/menugaskan sopir ke jalur lain, kapasitas tempat duduk sesuai perizinan untuk 25 seat namun dipaksakan untuk 48 seat.

Selain itu, manajemen kontrol yang lemah atau membiarkan busnya dioperasionalkan tidak sesuai dengan standar keselamatan.

Baca juga: Polisi selidiki penyebab kecelakaan maut Bus Sriwijaya

Berdasarkan penyelidikan, kata Istiono, bus tersebut sebetulnya tidak layak jalan.

Kedua, lanjut dia, faktor kendaraan. Bus buatan tahun 1999 sudah dioperasionalkan selama 20 tahun. Kondisinya tidak terkontrol. Terjadi rem blong saat dioperasionalkan menunjukkan standar keamanan bus tidak terpenuhi atau kondisi tidak layak operasional.

"Ban belakang vulkanisir dan aus sehingga tidak berfungsi sebagai penahan saat dilakukan pengereman atau menyebabkan kendaraan meluncur los," katanya menjelaskan.

Hal tersebut diperparah oleh ruas jalan yang berliku tanpa dilengkapi rambu-rambu dan pengaman pembatas jalan.

"Faktor lain adalah faktor manusia. (Sopir) tidak memiliki SIM sehingga menunjukkan pengemudi tidak profesional. Tidak terbiasa melewati jalur tersebut. Saat menghadapi masalah, menjadi gugup dan tidak mampu mengatasi situasi yang berdampak los, tidak ada pengereman atau upaya penyelamatan darurat," katanya.

Baca juga: Evakuasi hari kedua Bus Sriwijaya dihentikan, total korban 48 orang

Baca juga: Ketidakpastian manifes Bus Sriwijaya sulitkan pencarian


Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dengan mengkaji faktor penyebab kecelakaan dengan memberdayakan teknologi dan melibatkan para pakar untuk mendukung proses projustitia atau penyidikan.

Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyidikan secara virtual maupun manual untuk membuktikan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.

Setelah itu, melakukan kajian ilmiah melalui TARC (traffic accident research centre) untuk pencegahan, memberikan rekomendasi untuk perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas safety maupun pembangunan dan rekayasa jalan.

Ia mengimbau jajaran kepolisian di seluruh Indonesia agar selalu berkoordinasi dengan dinas perhubungan setempat untuk mengecek kelayakan armada bus serta pengemudinya.

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Petugas gabungan tangani longsor di Desa Kaliori

17 April 2024 14:34 Wib

Antisipasi balon liar,Pemkot Pekalongan siagakan tim gabungan

16 April 2024 21:56 Wib

Pesta Laut Kupatan Jepara, 480 personel gabungan bersiaga

16 April 2024 21:10 Wib

Ada pengamanan gabungan antisipasi kebakaran kapal

07 April 2024 20:52 Wib

400 personel gabungan amankan Lebaran 2024 di Temanggung

04 April 2024 13:56 Wib
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

PDAM Kota Magelang berikan subsidi masyarakat berpenghasilan rendah

PERISTIWA - 25 April 2024 15:49 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib