Kab Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengajak seluruh pihak bersinergi menanggulangi HIV/AIDS karena permasalahan tersebut tidak mungkin hanya dapat diselesaikan oleh pemerintah daerah.
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti saat membuka Seminar dan Talkshow HIV/AIDS di Aula Lantai I Setda Kabupaten Pekalongan, Selasa (3/12) menegaskan bahwa tanpa peran dari masyarakat tidak akan bisa ditangggulangi masalah HIV/AIDS.
Kegiatan yang mengusung tema Bersama Masyarakat Meraih Sukses 3 Zero HIV/AIDS tahun 2030 tersebut menghadirkan narasumber dari RSUP Karyadi Semarang, pegiat HIV/AIDS, dan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Pekalongan dan ikut hadir Sekda Pemkab Pekalongan Mukaromah Syakoer, para Asisten dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pekalongan, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pekalongan Munafah Asip Kholbihi.
Wakil Bupati menyampaikan bahwa epidemi HIV/AIDS di Kabupaten Pekalongan melajunya cukup lumayan cepat tercatat sejak 2015 hingga September 2019 terdapat 394 kasus yang terdiri 211 kasus HIV dan AIDS 183 kasus, serta 183 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Kab. Pekalongan raih peringkat dua se-Jateng kategori Enabling Environment IDSD
"Oleh karena itu dalam rangka Hari HIV/AIDS ini, kita diingatkan bahwa HIV/AIDS maupun Narkoba menjadi tantangan dan menentukan masa depan bangsa, sehingga kita harus mencegah kedua hal tersebut," kata Arini.
Arini mengatakan berdasarkan data yang ada, kasus HIV/AIDS banyak terjadi pada usia produktif 15 sampai 34 tahun sehingga mengancam produktivitas dan kualitas SDM.
Sementara jika dilihat jenis pekerjaan menunjukkan bahwa ibu rumah tangga berada pada posisi pertama, kemudian disusul wiraswasta, sehingga menunjukkan epidemic HIV/AIDS mulai memasuki masyarakat dan dikhawatirkan berdampak pada penularan HIV/AIDS dari ibu dan anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Wawan Dwiantoro dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan seminar dan talksow adalah untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam mencegah dan penanggulangan HIV/AIDS untuk mewujudkan 3 Zero pada tahun 2030 yakni Zero New HIV Infection, Zero AIDS Related Death dan Zero Discrimination (Nol Infeksi Baru, Nol Terkait AIDS, dan Nol Diskriminasi).
Sasaran kegiatan, tambah Wawan, adalah 400 peserta yang terdiri atas anggota KPA Kabupaten Pekalongan, kelompok kerja KPA, kelompok dukungan sebaya, tim penggerak PKK Kabupaten Pekalongan, gabungan organisasi wanita Kabupaten Pekalongan, Karang Taruna, pemilik usaha dan jasa organisasi profesi masyarakat, dokter Puskesmas, mahasiswa, pelajar, PMI, serta PMR.
Baca juga: Pemkab Pekalongan akui lansia miliki peran besar dalam pembangunan
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti saat membuka Seminar dan Talkshow HIV/AIDS di Aula Lantai I Setda Kabupaten Pekalongan, Selasa (3/12) menegaskan bahwa tanpa peran dari masyarakat tidak akan bisa ditangggulangi masalah HIV/AIDS.
Kegiatan yang mengusung tema Bersama Masyarakat Meraih Sukses 3 Zero HIV/AIDS tahun 2030 tersebut menghadirkan narasumber dari RSUP Karyadi Semarang, pegiat HIV/AIDS, dan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Pekalongan dan ikut hadir Sekda Pemkab Pekalongan Mukaromah Syakoer, para Asisten dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pekalongan, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pekalongan Munafah Asip Kholbihi.
Wakil Bupati menyampaikan bahwa epidemi HIV/AIDS di Kabupaten Pekalongan melajunya cukup lumayan cepat tercatat sejak 2015 hingga September 2019 terdapat 394 kasus yang terdiri 211 kasus HIV dan AIDS 183 kasus, serta 183 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Kab. Pekalongan raih peringkat dua se-Jateng kategori Enabling Environment IDSD
"Oleh karena itu dalam rangka Hari HIV/AIDS ini, kita diingatkan bahwa HIV/AIDS maupun Narkoba menjadi tantangan dan menentukan masa depan bangsa, sehingga kita harus mencegah kedua hal tersebut," kata Arini.
Arini mengatakan berdasarkan data yang ada, kasus HIV/AIDS banyak terjadi pada usia produktif 15 sampai 34 tahun sehingga mengancam produktivitas dan kualitas SDM.
Sementara jika dilihat jenis pekerjaan menunjukkan bahwa ibu rumah tangga berada pada posisi pertama, kemudian disusul wiraswasta, sehingga menunjukkan epidemic HIV/AIDS mulai memasuki masyarakat dan dikhawatirkan berdampak pada penularan HIV/AIDS dari ibu dan anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Wawan Dwiantoro dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan seminar dan talksow adalah untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam mencegah dan penanggulangan HIV/AIDS untuk mewujudkan 3 Zero pada tahun 2030 yakni Zero New HIV Infection, Zero AIDS Related Death dan Zero Discrimination (Nol Infeksi Baru, Nol Terkait AIDS, dan Nol Diskriminasi).
Sasaran kegiatan, tambah Wawan, adalah 400 peserta yang terdiri atas anggota KPA Kabupaten Pekalongan, kelompok kerja KPA, kelompok dukungan sebaya, tim penggerak PKK Kabupaten Pekalongan, gabungan organisasi wanita Kabupaten Pekalongan, Karang Taruna, pemilik usaha dan jasa organisasi profesi masyarakat, dokter Puskesmas, mahasiswa, pelajar, PMI, serta PMR.
Baca juga: Pemkab Pekalongan akui lansia miliki peran besar dalam pembangunan