Kab. Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengajak seluruh masyarakat untuk melek perbankan yang dikemas melalui pagelaran wayang kulit di Desa Api-api, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan yang berlangsung Minggu (15/9) malam dengan tema Greget Mangayun atau Semangat Membangun tersebut diharapkan masyarakat dapat mengerti peran dan fungsi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas keuangan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Tegal Uke Sumajana, Bupati Pekalongan periode 1996–2001 dan periode 2006-2011 Amat Antono, Staf Ahli Anggota DPR RI Heriyono Tarjono dan Jacob Widodo, Kepala Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, Camat Wonokerto, serta perangkat Desa Api-api.
Baca juga: Pemkab Pekalongan hibahkan Rp150 juta untuk Masjid At Taqwa Sragi
Kepala Perwakilan Kantor BI Tegal Uke Sumajana menjelaskan bahwa Bank Indonesia berbeda dengan bank pada umumnya dan tugasnya diatur Undang-Undang, terutama UU Bank Indonesia dan Bank Indonesia hanya menerima setoran dari bank lain.
Tugas utama BI, tambah Uke, menjaga stabilitas keuangan, antara lain bagaimana menjaga inflasi atau kondisi naiknya harga-harga daerah dan ada tim pemantau inflasi daerah di Kabupaten yang diketuai bupati.
"BI akan memberikan informasi atau masukan kepada pemkab terkait harga-harga kebutuhan pokok, langkah-langah apa yang harus diambil," katanya.
Ia mencontohkan kenaikan harga biasanya disebabkan terbatasnya ketersediaan barang kebutuhan masyarakat seperti daging sapi pada waktu menjelang Idul Fitri dan karena persediaannya yang terbatas, harga menjadi naik dan untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pemenuhan kebutuhan daging baik jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: Kabupaten Pekalongan siap jadi rumah kedua bagi siswa asal Papua
Terkait kelancaran sistem pembayaran, tambah Uke, BI juga bertugas mencetak dan mengedarkan uang Uang lecek yang diterima BI dari bank-bank akan dimusnahkan oleh BI dan akan dicetak uang baru,.
"Uang yang dicetak BI sebesar uang yang dimusnahkan atau dihancurkan dan tidak sembarangan dalam mencetak uang, karena dalam bekerja, BI diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti dan Kepala Desa Api-api Komarudin menilai kegiatan tersebut bagus dan berharap dapat kembali dilakukan pada waktu berikutnya.
Kegiatan yang berlangsung Minggu (15/9) malam dengan tema Greget Mangayun atau Semangat Membangun tersebut diharapkan masyarakat dapat mengerti peran dan fungsi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas keuangan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Tegal Uke Sumajana, Bupati Pekalongan periode 1996–2001 dan periode 2006-2011 Amat Antono, Staf Ahli Anggota DPR RI Heriyono Tarjono dan Jacob Widodo, Kepala Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, Camat Wonokerto, serta perangkat Desa Api-api.
Baca juga: Pemkab Pekalongan hibahkan Rp150 juta untuk Masjid At Taqwa Sragi
Kepala Perwakilan Kantor BI Tegal Uke Sumajana menjelaskan bahwa Bank Indonesia berbeda dengan bank pada umumnya dan tugasnya diatur Undang-Undang, terutama UU Bank Indonesia dan Bank Indonesia hanya menerima setoran dari bank lain.
Tugas utama BI, tambah Uke, menjaga stabilitas keuangan, antara lain bagaimana menjaga inflasi atau kondisi naiknya harga-harga daerah dan ada tim pemantau inflasi daerah di Kabupaten yang diketuai bupati.
"BI akan memberikan informasi atau masukan kepada pemkab terkait harga-harga kebutuhan pokok, langkah-langah apa yang harus diambil," katanya.
Ia mencontohkan kenaikan harga biasanya disebabkan terbatasnya ketersediaan barang kebutuhan masyarakat seperti daging sapi pada waktu menjelang Idul Fitri dan karena persediaannya yang terbatas, harga menjadi naik dan untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pemenuhan kebutuhan daging baik jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: Kabupaten Pekalongan siap jadi rumah kedua bagi siswa asal Papua
Terkait kelancaran sistem pembayaran, tambah Uke, BI juga bertugas mencetak dan mengedarkan uang Uang lecek yang diterima BI dari bank-bank akan dimusnahkan oleh BI dan akan dicetak uang baru,.
"Uang yang dicetak BI sebesar uang yang dimusnahkan atau dihancurkan dan tidak sembarangan dalam mencetak uang, karena dalam bekerja, BI diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti dan Kepala Desa Api-api Komarudin menilai kegiatan tersebut bagus dan berharap dapat kembali dilakukan pada waktu berikutnya.