Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan bisa menjaring 20.000 orang berisiko tertular HIV/AIDS dalam kegiatan pemeriksaan untuk deteksi dini infeksi virus yang merusak sistem kekebalan tubuh itu.
"Screening terhadap penyakit menular, terutama HIV/AIDS, dijadwalkan dimulai bulan November 2019," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto usai rapat audiensi Organisasi Perangkat Daerah Anggota Komisi Penanggulangan AIDS Kudus di Kudus, Jumat.
Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kudus akan menyiapkan 17.000 perangkat tes HIV cepat untuk memeriksa orang-orang yang berisiko tertular HIV/AIDS. Selain itu, akan ada perangkat tes tambahan yang tersedia di setiap puskesmas.
Baca juga: Masyarakat Kudus diminta waspadai penyebaran penyakit HIV/AIDS
Perangkat pemeriksaan yang disediakan Dinas Kesehatan dan puskesmas ditargetkan bisa mendukung pemeriksaan untuk deteksi dini infeksi HIV pada 20.000 warga yang berisiko tertular HIV.
Upaya tersebut ditujukan untuk menemukan dan menanggulangi sejak dini kasus HIV/AIDS serta mencegah penyebaran virus.
Dinas Kesehatan Kudus mencatat 76 kasus HIV/AIDS selama Januari sampai Juli 2019. Sedangkan Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) dan Kaukus Masyarakat Anti Narkoba (Kauman) mencatat 98 kasus sejak awak tahun sampai sekarang.
Koordinator KDS dan Kauman Eni Mardiyanti mengatakan bahwa penemuan kasus sejak dini sangat penting dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan HIV/AIDS.
"Semakin banyak kasus ditemukan, maka bisa segera diobati agar tidak ada lagi penularan baru di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Upaya-upaya itu, ia mengatakan, diharapkan bisa mendukung pencapaian target nol kasus baru HIV/AIDS pada 2027.
Baca juga: Ganjar kunjungi anak dengan HIV/Aids di Surakarta
Baca juga: KPA gandeng Disdik sosialisasikan HIV/Aids
Baca juga: 14 anak dengan HIV/AIDS ditolak SDN, ini keinginan Lentera
"Screening terhadap penyakit menular, terutama HIV/AIDS, dijadwalkan dimulai bulan November 2019," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto usai rapat audiensi Organisasi Perangkat Daerah Anggota Komisi Penanggulangan AIDS Kudus di Kudus, Jumat.
Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kudus akan menyiapkan 17.000 perangkat tes HIV cepat untuk memeriksa orang-orang yang berisiko tertular HIV/AIDS. Selain itu, akan ada perangkat tes tambahan yang tersedia di setiap puskesmas.
Baca juga: Masyarakat Kudus diminta waspadai penyebaran penyakit HIV/AIDS
Perangkat pemeriksaan yang disediakan Dinas Kesehatan dan puskesmas ditargetkan bisa mendukung pemeriksaan untuk deteksi dini infeksi HIV pada 20.000 warga yang berisiko tertular HIV.
Upaya tersebut ditujukan untuk menemukan dan menanggulangi sejak dini kasus HIV/AIDS serta mencegah penyebaran virus.
Dinas Kesehatan Kudus mencatat 76 kasus HIV/AIDS selama Januari sampai Juli 2019. Sedangkan Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) dan Kaukus Masyarakat Anti Narkoba (Kauman) mencatat 98 kasus sejak awak tahun sampai sekarang.
Koordinator KDS dan Kauman Eni Mardiyanti mengatakan bahwa penemuan kasus sejak dini sangat penting dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan HIV/AIDS.
"Semakin banyak kasus ditemukan, maka bisa segera diobati agar tidak ada lagi penularan baru di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Upaya-upaya itu, ia mengatakan, diharapkan bisa mendukung pencapaian target nol kasus baru HIV/AIDS pada 2027.
Baca juga: Ganjar kunjungi anak dengan HIV/Aids di Surakarta
Baca juga: KPA gandeng Disdik sosialisasikan HIV/Aids
Baca juga: 14 anak dengan HIV/AIDS ditolak SDN, ini keinginan Lentera