Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Anak Dengan HIV/Aids (ADHA) di Yayasan Lentera Surakarta, Selasa, dalam rangka mengisi peringatan Hari Anak Nasional 2019.
Menggunakan atasan lurik dan bawahan warna hitam, Ganjar sampai di Yayasan Lentera yang berada di Kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti Solo sekitar pukul 16.50 WIB.
Setelah bersalaman dengan anak-anak penghuni Yayasan Lentera, Ganjar yang juga membawa beberapa mainan berupa bola sempat bermain bersama dengan anak-anak tersebut.
"Ini tadi dadakan saja, hari ini ada perayaan Hari Anak dan saya datang ke Solo, menengok Yayasan Lentera sangat menarik," katanya.
Ia menilai tata pengelolaan yayasan tersebut sangat luar biasa. Menurut dia, dari sisi medis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berpartisipasi dalam pemberian obat dari RS Moewardi dan itu sifatnya bebas biaya.
"Anak-anak bisa dijamin soal itu. Ada dukungan alat juga, mencari kegiatan yang bikin anak-anak senang," katanya.
Baca juga: 14 anak dengan HIV/AIDS ditolak SDN, ini keinginan Lentera
Sementara itu, ia menilai anak-anak tersebut memiliki semangat dan bisa berinteraksi baik dengan para pengunjung yayasan.
"Di sisi lain penerimaan masyarakat juga bagus, tidak ada penolakan, mereka bisa masuk sekolah biasa. Ini bagian dari pendidikan yang masyarakat lain bisa mengerti dan memahami mereka," katanya.
Ketua Yayasan Lentera Yunus Prasetyo mengatakan dari sisi sarana dan prasarana masih sangat minim karena kemampuan yayasan sangat terbatas.
"Untuk anggaran yang ada di kami sebagian besar habis untuk makan dan operasional. Sarana prasarana tidak ada anggaran," katanya.
Ia mengatakan besaran anggaran Yayasan Lentera sekitar Rp40 juta per bulan yang mampu ditutup dari dukungan pengurus, donatur, dan dari Kementerian Sosial.
"Kami inginnya ada anggaran rutin yang diberikan ke kami. Sejauh ini kami sudah mengajukan ke Kemensos, ke Pemkot rencana juga ada," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Yunus juga meminta kepada Ganjar agar memberikan fasilitas berupa alat musik untuk meningkatkan kapasitas anak.
"Sementara itu dulu, yang berikutnya saya akan ajukan lagi proposal ke beliau," katanya. (LHP)
Baca juga: HIV/AIDS tidak menular lewat kontak sosial
Menggunakan atasan lurik dan bawahan warna hitam, Ganjar sampai di Yayasan Lentera yang berada di Kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti Solo sekitar pukul 16.50 WIB.
Setelah bersalaman dengan anak-anak penghuni Yayasan Lentera, Ganjar yang juga membawa beberapa mainan berupa bola sempat bermain bersama dengan anak-anak tersebut.
"Ini tadi dadakan saja, hari ini ada perayaan Hari Anak dan saya datang ke Solo, menengok Yayasan Lentera sangat menarik," katanya.
Ia menilai tata pengelolaan yayasan tersebut sangat luar biasa. Menurut dia, dari sisi medis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berpartisipasi dalam pemberian obat dari RS Moewardi dan itu sifatnya bebas biaya.
"Anak-anak bisa dijamin soal itu. Ada dukungan alat juga, mencari kegiatan yang bikin anak-anak senang," katanya.
Baca juga: 14 anak dengan HIV/AIDS ditolak SDN, ini keinginan Lentera
Sementara itu, ia menilai anak-anak tersebut memiliki semangat dan bisa berinteraksi baik dengan para pengunjung yayasan.
"Di sisi lain penerimaan masyarakat juga bagus, tidak ada penolakan, mereka bisa masuk sekolah biasa. Ini bagian dari pendidikan yang masyarakat lain bisa mengerti dan memahami mereka," katanya.
Ketua Yayasan Lentera Yunus Prasetyo mengatakan dari sisi sarana dan prasarana masih sangat minim karena kemampuan yayasan sangat terbatas.
"Untuk anggaran yang ada di kami sebagian besar habis untuk makan dan operasional. Sarana prasarana tidak ada anggaran," katanya.
Ia mengatakan besaran anggaran Yayasan Lentera sekitar Rp40 juta per bulan yang mampu ditutup dari dukungan pengurus, donatur, dan dari Kementerian Sosial.
"Kami inginnya ada anggaran rutin yang diberikan ke kami. Sejauh ini kami sudah mengajukan ke Kemensos, ke Pemkot rencana juga ada," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Yunus juga meminta kepada Ganjar agar memberikan fasilitas berupa alat musik untuk meningkatkan kapasitas anak.
"Sementara itu dulu, yang berikutnya saya akan ajukan lagi proposal ke beliau," katanya. (LHP)
Baca juga: HIV/AIDS tidak menular lewat kontak sosial