Magelang (ANTARA) - Tingkat pernikahan pada usia dini di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih relatif tinggi, kata Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti.

"Dalam pelaksanaan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga di Kabupaten Magelang ini masih menghadapi tantangan, antara lain perkawinan usia anak," katanya pada peringatan Hari Keluarga Nasional tingkat Kabupaten Magelang di Magelang, Kamis.

Ia menyebutkan dari data di Kabupaten Magelang pada 2018 ditemukan sejumlah 1.972 pernikahan masih di bawah usia 18 tahun (masih anak).

Tantangan kedua, katanya, masalah pasangan usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Selanjutnya, terkait pemanfaatan kelompok ketahanan keluarga dan anak yang menderita kekerdilan dan gizi buruk yang cukup banyak.

"Berdasarkan data survei tahun 2017, terdapat 300 anak di satu kecamatan, 105 anak di antaranya positif 'stunting' (kekerdilan). Namun demikian, berdasarkan referensi yang telah dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan, sampai bulan Juli 2019 jumlah 'stunting' di Magelang sudah semakin menurun," katanya.

Baca juga: Pernikahan dini kalangan pengungsi bencana Palu mulai marak

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Wagino, berharap, para keluarga di Kabupaten Magelang bisa menjadi keluarga yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera, serta menjadikan anak-anak yang cerdas, sehat, mandiri, terampil, dan religius.

Ia menyampaiakan ucapan selamat kepada Bupati Magelang Zaenal Arifin yang baru saja menerima penghargaan dari Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise, atas dinobatkannya Kabupaten Magelang sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya.

"Yang lebih membanggakan lagi, sebelumnya Pak Bupati ini juga telah menerima penghargaan dari Pak Presiden, yaitu penghargaan Satya Lencana Pembangunan, sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK-nya mendapat penghargaan Satya Lencana Wirakarya," katanya.

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan seluruh penghargaan yang telah diraih oleh Kabupaten Magelang tersebut merupakan hasil kerja keras dari seluruh elemen masyarakat.

"Jadikanlah kerja keras kita ini sebagai tabungan di kehidupan yang akan datang. Janganlah kita bekerja dalam rangka untuk mencari keuntungan saja. Mari kita kerja untuk melayani dan memberikan manfaat bagi orang lain," katanya. 

Baca juga: Rendahnya Pengawasan Orang Tua, Perbanyak Pernikahan Dini
Baca juga: Cegah Pernikahan Dini, BKKBN TingkatkanTaraf Hidup Keluarga

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024