Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya dipastikan sudah bisa dilintasi secara operasional dan fungsioanal saat Lebaran 2018. Animo masyarakat melalui jalan bebas hambatan itu diprediksi bakal meningkat. 

Jalan sepanjang 615 kilometer itu bakal dipenuhi jutaan pemudik sehingga tak pelak kemacetan parah bakal menghantui saat arus mudik Lebaran. 

Ada beberapa titik kritis, seperti di Pemalang-Batang masih ada tanah lunak sekitar tujuh kilometer dan di ruas Batang-Semarang terdapat jembatan yang melintasi Kali Konto belum rampung. Selanjutnya, di ruas Salatiga-Solo, terdapat proyek pengerjaan jembatan yang melintasi Kali Kenteng yang paling rumit menurut Kementerian PUPR karena strukturnya cukup berat harus memotong lembah.

Namun pemerintah sudah menyiapkan rencana cadangan jika pengerjaan jembatan di Kali Kenteng itu tidak tersambung sebelum masa mudik Lebaran 2018 dengan menyediakan jalan di samping jembatan sepanjang 500 meter dan lebar tujuh meter. 

Sementara, beberapa jalur tol yang diperkirakan bakal mengalami kepadatan pada arus mudik Lebaran juga perlu diwaspadai, seperti di sekitar gerbang Tol Manyaran (Semarang) dan gerbang Tol Gandulan, Pemalang, Jawa Tengah. 

Pada arus mudik Lebaran nanti, tol di Jawa Tengah yang beroperasi adalah Tol Pemalang-Pejagan yang sebagian besar operasional. Ada sedikit titik yang (masih difungsikan sebagai jalur) fungsional.

Tol yang digunakan sebagai jalur fungsional adalah Tol Semarang-Batang, Tol Batang-Pemalang, dan Tol Salatiga-Kartasura. Tol fungsional ini hanya memperbolehkan kendaraan golongan I untuk melintas.

Sementara tol penghubung Jateng dan Jatim, yakni Tol Solo-Sragen dan Tol Solo-Ngawi dipastikan beroperasi pada mudik Lebaran nanti. Untuk tol di Jawa Timur yang akan difungsikan sebagai jalur fungsional adalah Tol Ngawi-Kertosono, sedangkan tol yang sudah beroperasi adalah Tol Mojokerto-Jombang.

Tersambungnya ruas tol Trans Jawa tersebut tentunya juga harus didukung pula dengan ketersediaan fasilitas, seperti SPBU dan tempat istirahat. Kita tidak ingin kasus musibah mudik Lebaran 2016 yang merenggut korban jiwa saat kemacetan panjang di Brebes, Jawa Tengah, terulang lagi.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan arus mudik Lebaran tahun 2017 menjadi kerawanan yang harus diantisipasi tahun ini karena ekspektasi masyarakat cukup tinggi. Untuk itu seluruh pemangku kepentingan harus memiliki keterpaduan yang melekat menyukseskan mudik aman, nyaman, dan selamat hingga tujuan. 

Seluruh moda transportasi juga harus dioptimalkan untuk mengurangi volume kendaraan pribadi, karena jumlah pemudik Lebaran 2018, khususnya yang menggunakan trasnportasi darat diprediksi sebanyak 8,09 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya 7,5 juta orang.

Selain itu program mudik gratis tahun 2018 oleh Kementerian Perhubungan dengan menyediakan sebanyak 1.135 bus dan 75 truk atau meningkat daripada tahun lalu yang melibatkan sekitar 900 bus diharapkan juga bisa dimanfaatkan oleh para pemudik yang sebelumnya pakai mobil pribadi, di samping beralih menggunakan kendaraan umum.

Kita berharap pemerintah tidak hanya mempersiapkan arus mudik yang lancar, tetapi juga bisa menekan angka kecelakaan seminimal mungkin. Kelancaran dan rendahnya angka kecelakaan harus menjadi kunci sukses arus mudik Lebaran 2018.

Pewarta : Mahmudah
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024