Unjuk rasa ratusan buruh yang mendapat pengamanan ketat dari petugas kepolisian Polrestabes Semarang itu berlangsung di depan pintu gerbang kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa.
Situasi pada awal unjuk rasa sempat memanas ketika polisi yang berjaga di depan pintu gerbang mengambil paksa puluhan buah tomat yang dibungkus dua kantong plastik dan dibawa oleh Nanang Setiono selaku koordinator aksi.
Polisi akhirnya mengembalikan puluhan tomat setelah para buruh meminta kembali dan memberikan penjelasan bahwa buah itu tidak akan digunakan untuk hal-hal yang anarkis.
"Polisi khawatir tomat yang kita bawa digunakan untuk melukai anggota yang berjaga, padahal tomat ini untuk melempari poster Ganjar," kata Nanang di sela unjuk rasa.
Tidak lama setelah itu, beberapa buruh kemudian melempari poster bergambar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan puluhan buah tomat secara bergantian sambil melontarkan kata-kata cacian.
Para buruh kemudian membakar poster tersebut bersamaan dengan orang-orangan yang mengenakan kaos bergambar Ganjar dan terdapat tulisan "Ganjar Ngapusi".
Ratusan buruh juga melakukan aksi teatrikal dengan menabur bunga dan berdoa di sekeliling nisan yang bertuliskan Ganjar Pranowo.
Menurut Nanang, unjuk rasa ini sebagai bentuk kekecewaan para buruh atas penetapan UMK Jateng 2014 yang rata-rata hanya mengalami kenaikan sekitar 16,6 persen.
"Pada kontrak sosial calon gubernur Ganjar Pranowo dengan DPD Serikat Pekerja Jateng disebutkan bahwa Ganjar menolak upah murah dan akan berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh, tapi kenyataannya berbeda," ujarnya.
Ia meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersedia menemui para buruh untuk membicarakan revisi penetapan UMK Jateng 2014.
"Kalau tidak membicarakan revisi UMK dan hanya berbicara tentang sejarah penetapan UMK, lebih baik tidak usah bertemu karena Ganjar sebenarnya tidak punya konsep tentang penetapan UMK," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ditemui beberapa saat sebelum berlangsungnya unjuk rasa buruh mengaku akan menemui buruh yang berunjuk rasa.
"Malah saya menunggu sebenarnya kegiatan itu dan kalau itu bisa selesai maka saya akan masuk segera menyusun naskah akademis bagaimana perumusannya itu, indikatornya apa, metodologinya seperti apa. Maka saya tunggu, karena ini yang saya katakan sebagai konsistensi dari pertemuan di Wisma Perdamaian," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Ketika ada satu media, katanya, yang menuliskan saya tidak pernah menyebut angka (usulan UMK, red), justru memang dari dulu angka itu gagal terus, maka saya carikan formula yang baru begitu lho.
"Jadi kalau hari ini mereka bisa menemukan bagus, saya dialogkan kesana dan soal revisi, gak usahlah," katanya.
Hingga pukul 18.30 WIB, ratusan buruh masih bertahan di depan pintu gerbang kantor gubernur untuk bertemu dengan Ganjar Pranowo membicarakan revisi UMK Jateng 2014.