"Berdirinya Boedi Oetomo pada 1908 yang dijadikan tonggak peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei harus menjadi kesadaran rakyat Indonesia untuk bangkit," katanya di Semarang, Minggu.
Menurut dia, kebangkitan rakyat Indonesia harus dimaknai dalam berbagai aspek, seperti politik, budaya, hingga kebangkitan produk lokal dalam menghadapi era persaingan yang bercorak liberalis.
Merefleksikan peringatan Kebangkitan Nasional yang dikontekstualisasikan dalam kebangkitan produk lokal, kata dia, pemerintah harus mendukung industri lokal, terutama usaha kecil dan menengah (UKM).
"Dukungan harus diberikan secara menyeluruh, mulai pendampingan hingga pemasaran produk. Tanpa didukung pemerintah, mereka (UKM, red.) tidak akan mampu bersaing dengan gempuran produk-produk asing," katanya.
Ia menjelaskan, kalangan kampus, termasuk Undip telah berupaya mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, agar mereka mampu berwirausaha secara mandiri setelah lulus kuliah.
Pembelajaran kewirausahaan, kata dia, diajarkan di seluruh fakultas untuk mendorong mahasiswa tidak hanya mengandalkan melamar pegawai negeri, BUMN, atau perusahaan swasta, namun bisa membuka usaha mandiri.
"Dengan mendorong mahasiswa untuk berwirausaha diharapkan mereka bisa menciptakan lapangan kerja, lapangan usaha, sekaligus pelopor perekonomian lokal untuk memperkuat ekonomi dalam negeri," katanya.
Namun, kata dia, tanpa disertai keberpihakan konsumen dalam negeri terhadap produk lokal tidak akan berhasil sehingga kecintaan terhadap produk anak bangsa harus ditanamkan sebagai wujud nasionalisme.
"Mengapa masyarakat cenderung mengonsumsi produk impor? Biasanya produk impor kualitasnya lebih bagus, awet, meski harganya mahal, ditambah rasa gengsi produk impor. Ini yang harus dibenahi," katanya.
Ia mencontohkan, serbuan produk impor yang mulai merambah produk buah-buahan, padahal Indonesia sanggup menghasilkan berbagai jenis buah-buahan didukung dengan potensi kekayaan alam yang melimpah.
"Misalnya buah durian, kenapa harus membeli durian impor kalau Indonesia punya banyak durian dengan kualitas bagus. Masyarakat sebagai konsumen harus cerdas dengan membeli buah-buahan lokal," kata Sudharto.