Solo (ANTARA) - Perusahaan jasa transportasi laut PT Dharma Lautan Utama (DLU) mulai menyiagakan angkutan untuk kebutuhan Lebaran 2026.
Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono di sela rapat koordinasi di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan persiapan dilakukan lebih awal mengingat dinamika mobilitas masyarakat yang meningkat, termasuk aktivitas nyadran, mudik dini, dan kebutuhan logistik menjelang Lebaran.
Oleh karena itu, pada bulan ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh cabang untuk menyiapkan angkutan Lebaran yang jatuh pada bulan Maret 2026 tersebut.
“Termasuk arus logistik yang biasanya meningkat, semuanya sudah kami data dan antisipasi,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 50 armada kapal yang akan melayani penyeberangan di seluruh Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM) dan strategi operasional. Pihaknya juga menerapkan sistem penjualan tiket dengan pola distribusi bertahap agar masyarakat tidak menumpuk di hari-hari puncak.
“Tiket tersedia terus, tetapi kami buat periode pembelian dua bulan sebelumnya, sebulan sebelumnya, hingga H-14. Masyarakat yang berangkat lebih awal akan mendapatkan opsi harga lebih murah,” katanya.
Ia memperkirakan selama momentum arus mudik maupun balik Lebaran akan ada kenaikan jumlah penumpang di kisaran 10-15 persen.
Pada kesempatan yang sama, Owner dan Penasehat Utama PT Dharma Lautan Utama Holding sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menyampaikan komitmen untuk memperjuangkan peningkatan infrastruktur penyebrangan guna mendukung kelancaran arus transportasi nasional.
“Ini satu-satunya perusahaan yang tiga bulan sebelumnya sudah rapat koordinasi untuk angkutan Lebaran, termasuk logistik dan liburan sekolah,” katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya DLU yang sudah melakukan persiapan sejak dini untuk angkutan Lebaran.
“Bahkan logistik juga disiapkan secara baik. Ini sangat membantu pemerintah atau DPR yang di mana antisipasi angkutan Lebaran ini diharapkan nanti lancar,” katanya.
Ia mengatakan persiapan yang juga menjadi perhatian DLU adalah soal keselamatan, baik ketersediaan alat keselamatan maupun kapasitas angkut.
“Dari sisi tarif juga diatur supaya tidak naik. Bahkan jauh sebelum hari H tarif lebih murah sehingga ini mengarahkan pemudik bisa mudik lebih awal. Ini apresiasi untuk DLU,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) Khoiri Soetomo mengapresiasi langkah DLU yang dinilai menjadi benchmark bagi operator lain, terutama karena memulai persiapan jauh sebelum pergantian tahun.
Di sisi lain, ia juga berharap pemerintah segera menyiapkan infrastruktur pelabuhan menyusul jumlah kapal yang oversupply.
“Kalau saat ini infrastruktur pelabuhan dermaga, kolam pelabuhan, breakwater, hingga traffic control masih belum memadai. Kalau ini tidak disiapkan, potensi antrean panjang pada puncak mudik sangat besar,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah mempercepat pembangunan lanjutan dari jaringan tol menuju pelabuhan.

