Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) meluncurkan inovasi terbaru bernama Auto Simpatik (AUTOmatisasi dan SIMPlifikasi lAyanan kepegawaian TerIntegrasi Komprehensif) untuk mendigitalisasikan layanan kepegawaian.
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddim di Semarang, Kamis, mengatakan inovasi itu merupakan wujud nyata dari semangat digitalisasi birokrasi.
"Auto Simpatik ini sebenarnya merupakan roh dari digitalisasi yang sesungguhnya. Selama ini kita sering mendengar konsep kota cerdas, namun bila sistem tidak terintegrasi hasilnya tidak efisien," katanya.
Peluncuran tersebut berlangsung di Balai Diklat BKPP Kota Semarang, yang digelar bersamaan dengan kegiatan Implementasi Program Peningkatan Kompetensi Guru SD dan SMP Negeri maupun Swasta se-Kota Semarang.
Menurut dia, program Auto Simpatik menjadi langkah konkret Pemkot Semarang dalam meningkatkan efisiensi layanan kepegawaian berbasis digital bagi 14.429 ASN di lingkungan pemerintah kota.
Ia mengatakan Auto Simpatik menjadi contoh nyata sistem terintegrasi yang memudahkan ASN mengakses berbagai layanan kepegawaian.
"Harapannya, sistem seperti ini tidak berhenti di pelayanan internal, tapi juga berkembang ke pelayanan masyarakat. Esensi digitalisasi bukan hanya canggih, tapi memudahkan, menyederhanakan, dan mendekatkan layanan," katanya.
Sementara itu, Kepala BKPP Kota Semarang Joko Hartono menjelaskan bahwa Auto Simpatik merupakan pengembangan dari sistem Simpatik (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Kota Semarang) yang telah lama digunakan.
Melalui otomatisasi itu, seluruh pegawai dengan mudah akan mendapatkan layanan tanpa harus meminta atau mengajukan berkas secara manual.
"Digitalisasi kepegawaian sudah kami laksanakan beberapa tahun terakhir, namun digitalisasi saja tidak cukup. Melalui otomatisasi ini, para pegawai tidak perlu meminta atau mengajukan berkas manual. Semua layanan akan aktif secara otomatis," katanya.
Ia menyebutkan bahwa inovasi tersebut mampu menyederhanakan 18 jenis layanan kepegawaian menjadi satu sistem terintegrasi.
"Kami sebut sebagai otomatisasi dan simplifikasi layanan kepegawaian terintegrasi dan komprehensif, karena 18 layanan kepegawaian insyaallah selesai dalam satu klik," katanya.
Sebelumnya, sistem Simpatik telah digunakan ASN Kota Semarang untuk berbagai urusan administrasi, namun masih menghadapi kendala integrasi yang menyebabkan proses berulang dan memperlambat layanan.
Melalui pengembangan Auto Simpatik, seluruh layanan kini terhubung secara otomatis dengan sistem digital yang terintegrasi dua arah dengan SI-ASN milik BKN, menghadirkan data yang lebih akurat dan proses yang lebih efisien.
Ia berharap peningkatan kualitas layanan internal ini akan berdampak langsung pada peningkatan pelayanan publik.
"Harapannya ketika pegawai dilayani secara puas, insya Allah setiap pegawai juga akan melayani masyarakat secara puas pula agar layanan kita semakin baik dan semakin baik," katanya.

