Pj Gubernur Jateng apresiasi banyaknya mobil listrik di GIIAS Semarang
Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyambut baik dengan banyaknya produsen otomotif yang menghadirkan mobil listrik pada pameran Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) Semarang 2024.
"Penggunaan mobil listrik ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah. Sampai saat ini, penggunaan mobil listrik ini baru sekitar 5 persen dari kendaraan yang ada di Indonesia," katanya, saat membuka GIIAS Semarang 2024, di Semarang, Rabu.
Pameran otomotif GIIAS Semarang 2024 berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro Semarang, mulai 23 - 27 Oktober 2024 yang diikuti belasan produsen otomotif.
Beberapa merek mobil yang sebagian besar memamerkan kendaraan listrik pada GIIAS Semarang 2024, antara lain AION, Chery, MG, Baic, Toyota, dan Citroen.
Menurut dia, kehadiran kendaraan listrik sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon kendaraan bermotor.
Melalui pameran GIIAS ini, kata dia, setidaknya ada tiga manfaat yang bisa didapatkan, yakni, masyarakat akan mengetahui kemajuan teknologi dunia otomotif, membangun pertumbuhan bisnis di sektor otomotif, dan peluang meningkatkan pendapatan asli daerah.
Staff Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi menyebutkan penjualan kendaraan di Jateng terbilang tinggi.
Pada 2023, penjualan kendaraan roda dua mencapai 967 ribu unit atau 15,5 persen dari penjualan nasional, sementara untuk kendaraan roda empat penjualannya sebanyak 211 ribu unit atau 21,2 persen dari penjualan nasional.
"Melihat fakta dan data tersebut, diharapkan provinsi ini ke depan akan mampu jadi salah satu pusat pertumbuhan industri otomotif nasional," katanya.
Saat ini, lanjut dia, Jateng telah menjadi rumah bagi 12 industri perakitan kendaraan bermotor, terdiri dari 10 industri perakitan kendaraan roda 2 dan 3, dan satu industri perakitan bus listrik, kemudian 27 perusahaan karoseri, dan 25 perusahaan komponen otomotif.
Melalui penyelenggaraan GIIAS di Kota Semarang, Doddy berharap Jateng bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di sektor otomotif, sekaligus menjadi media untuk memperkenalkan kemajuan sektor otomotif kepada masyarakat.
Sementara itu, Project Director GIIAS Sri Vista Limbong menyatakan bahwa penyelenggara GIIAS Semarang 2024 berupaya maksimal untuk mempersiapkan segala fasilitas terbaik.
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pencinta otomotif dengan menghadirkan teknologi dan inovasi terkini. Selain itu, dengan penyediaan area parkir yang luas dan nyaman," katanya.
GIIAS Semarang 2024 menampilkan total 19 merek kendaraan, yang terdiri dari 14 kendaraan penumpang, empat kendaraan roda dua, serta satu merek kendaraan komersial.
Selain itu, kata dia, sebanyak 28 merek industri pendukung juga akan meramaikan pameran dengan berbagai produk dan teknologi otomotif terbaru.
Untuk menghadiri GIIAS Semarang 2024, pengunjung dapat membeli tiket secara "online" melalui aplikasi Auto360 hingga 22 Oktober 2024, dengan harga khusus sebesar Rp15.000 untuk hari biasa (Rabu hingga Jumat) dan Rp25.000 untuk akhir pekan.
Tiket "on-site" juga tersedia dengan harga Rp20.000 untuk "weekday" dan Rp30.000 untuk "weekend" yang dapat dibeli di area pameran.
Baca juga: Pengadilan Niaga Semarang putus pailit PT Sritex
"Penggunaan mobil listrik ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah. Sampai saat ini, penggunaan mobil listrik ini baru sekitar 5 persen dari kendaraan yang ada di Indonesia," katanya, saat membuka GIIAS Semarang 2024, di Semarang, Rabu.
Pameran otomotif GIIAS Semarang 2024 berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro Semarang, mulai 23 - 27 Oktober 2024 yang diikuti belasan produsen otomotif.
Beberapa merek mobil yang sebagian besar memamerkan kendaraan listrik pada GIIAS Semarang 2024, antara lain AION, Chery, MG, Baic, Toyota, dan Citroen.
Menurut dia, kehadiran kendaraan listrik sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon kendaraan bermotor.
Melalui pameran GIIAS ini, kata dia, setidaknya ada tiga manfaat yang bisa didapatkan, yakni, masyarakat akan mengetahui kemajuan teknologi dunia otomotif, membangun pertumbuhan bisnis di sektor otomotif, dan peluang meningkatkan pendapatan asli daerah.
Staff Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi menyebutkan penjualan kendaraan di Jateng terbilang tinggi.
Pada 2023, penjualan kendaraan roda dua mencapai 967 ribu unit atau 15,5 persen dari penjualan nasional, sementara untuk kendaraan roda empat penjualannya sebanyak 211 ribu unit atau 21,2 persen dari penjualan nasional.
"Melihat fakta dan data tersebut, diharapkan provinsi ini ke depan akan mampu jadi salah satu pusat pertumbuhan industri otomotif nasional," katanya.
Saat ini, lanjut dia, Jateng telah menjadi rumah bagi 12 industri perakitan kendaraan bermotor, terdiri dari 10 industri perakitan kendaraan roda 2 dan 3, dan satu industri perakitan bus listrik, kemudian 27 perusahaan karoseri, dan 25 perusahaan komponen otomotif.
Melalui penyelenggaraan GIIAS di Kota Semarang, Doddy berharap Jateng bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di sektor otomotif, sekaligus menjadi media untuk memperkenalkan kemajuan sektor otomotif kepada masyarakat.
Sementara itu, Project Director GIIAS Sri Vista Limbong menyatakan bahwa penyelenggara GIIAS Semarang 2024 berupaya maksimal untuk mempersiapkan segala fasilitas terbaik.
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pencinta otomotif dengan menghadirkan teknologi dan inovasi terkini. Selain itu, dengan penyediaan area parkir yang luas dan nyaman," katanya.
GIIAS Semarang 2024 menampilkan total 19 merek kendaraan, yang terdiri dari 14 kendaraan penumpang, empat kendaraan roda dua, serta satu merek kendaraan komersial.
Selain itu, kata dia, sebanyak 28 merek industri pendukung juga akan meramaikan pameran dengan berbagai produk dan teknologi otomotif terbaru.
Untuk menghadiri GIIAS Semarang 2024, pengunjung dapat membeli tiket secara "online" melalui aplikasi Auto360 hingga 22 Oktober 2024, dengan harga khusus sebesar Rp15.000 untuk hari biasa (Rabu hingga Jumat) dan Rp25.000 untuk akhir pekan.
Tiket "on-site" juga tersedia dengan harga Rp20.000 untuk "weekday" dan Rp30.000 untuk "weekend" yang dapat dibeli di area pameran.
Baca juga: Pengadilan Niaga Semarang putus pailit PT Sritex