USM, Kemenpora, dan DPR kampanye pemuda antimerokok
Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) berkampanye menciptakan lingkungan kampus bebas dari asap rokok, yang mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komisi X DPR RI, Rabu (25/9/2024) di Gedung V Lantai 6 USM.
Kegiatan menghadirkan narasumber alumnus USM Edy Sujendro SH MH, pakar kesehatan Dr dr Renni Yuniati SpDF Sub DT FINSDV FAAD MH, dihadiri juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Prof Dr H M Asrorun Ni'am Sholeh MA beserta jajarannya, dan 100 mahasiswa USM.
Ketua Tim Anti Merokok Hiliyah Mahmudin SAP MAP mengatakan, mengingat jumlah perokok di Indonesia yang cukup tinggi, terutama di kalangan pemuda, Kemenpora berupaya mendorong perubahan perilaku menjadi gaya hidup yang lebih sehat.
"Tujuan utama kami adalah membudayakan hidup sehat di kalangan pemuda. Kami ingin pemuda menjadi agen perubahan yang mampu mengajak lingkungan sekitarnya untuk berhenti merokok" ungkapnya.
Dalam sosialisasi ini, Hiliyah Mahmudin SAP MAP menyoroti berbagai dampak negatif merokok terhadap kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Kemenpora juga mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemuda di Kota Semarang, untuk bersama-sama menurunkan angka perokok.
"Kami berharap dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya dan dampak hukum merokok, pemuda dapat mengambil keputusan yang lebih bijak untuk masa depan mereka," jelasnya.
Selain itu, alumnus USM Edy Sujendro SH MH mengungkapkan, implementasi kawasan tanpa rokok masih menghadapi tantangan. Namun, dengan dukungan pemuda, kampus ini bisa menciptakan perubahan nyata menuju lingkungan yang lebih sehat.
"Meskipun Undang-Undang Kesehatan telah mengatur kawasan tanpa rokok, implementasinya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan. Dukungan masyarakat, terutama generasi muda, sangat krusial dalam menegakkan aturan ini. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa USM tentang pentingnya menjaga lingkungan bebas asap rokok dan mendorong mereka untuk ikut serta dalam upaya penegakan peraturan," ungkapnya.
Kasubag Kemahasiswaan USM Sudarmono SE MM berharap sosialisasi ini dapat memberikan kesadaran kepada mahasiswa USM akan bahaya merokok.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kesadaran mahasiswa USM akan bahaya merokok semakin meningkat. Dengan dukungan para narasumber yang kompeten, kami yakin dari sosialisasi ini akan memberikan dampak yang signifikan sehingga USM bebas rokok dan jadi kampus hijau," harapnya. ***
Kegiatan menghadirkan narasumber alumnus USM Edy Sujendro SH MH, pakar kesehatan Dr dr Renni Yuniati SpDF Sub DT FINSDV FAAD MH, dihadiri juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Prof Dr H M Asrorun Ni'am Sholeh MA beserta jajarannya, dan 100 mahasiswa USM.
Ketua Tim Anti Merokok Hiliyah Mahmudin SAP MAP mengatakan, mengingat jumlah perokok di Indonesia yang cukup tinggi, terutama di kalangan pemuda, Kemenpora berupaya mendorong perubahan perilaku menjadi gaya hidup yang lebih sehat.
"Tujuan utama kami adalah membudayakan hidup sehat di kalangan pemuda. Kami ingin pemuda menjadi agen perubahan yang mampu mengajak lingkungan sekitarnya untuk berhenti merokok" ungkapnya.
Dalam sosialisasi ini, Hiliyah Mahmudin SAP MAP menyoroti berbagai dampak negatif merokok terhadap kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Kemenpora juga mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemuda di Kota Semarang, untuk bersama-sama menurunkan angka perokok.
"Kami berharap dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya dan dampak hukum merokok, pemuda dapat mengambil keputusan yang lebih bijak untuk masa depan mereka," jelasnya.
Selain itu, alumnus USM Edy Sujendro SH MH mengungkapkan, implementasi kawasan tanpa rokok masih menghadapi tantangan. Namun, dengan dukungan pemuda, kampus ini bisa menciptakan perubahan nyata menuju lingkungan yang lebih sehat.
"Meskipun Undang-Undang Kesehatan telah mengatur kawasan tanpa rokok, implementasinya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan. Dukungan masyarakat, terutama generasi muda, sangat krusial dalam menegakkan aturan ini. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa USM tentang pentingnya menjaga lingkungan bebas asap rokok dan mendorong mereka untuk ikut serta dalam upaya penegakan peraturan," ungkapnya.
Kasubag Kemahasiswaan USM Sudarmono SE MM berharap sosialisasi ini dapat memberikan kesadaran kepada mahasiswa USM akan bahaya merokok.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kesadaran mahasiswa USM akan bahaya merokok semakin meningkat. Dengan dukungan para narasumber yang kompeten, kami yakin dari sosialisasi ini akan memberikan dampak yang signifikan sehingga USM bebas rokok dan jadi kampus hijau," harapnya. ***