Kondisi jalan Pantura Pati usai kecelakaan bus vs truk tronton
Pati (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Pati, Jawa Tengah, memastikan akses Jalan Pantura Pati kembali lancar setelah dua truk tronton dan satu bus penumpang yang terlibat dalam kecelaan berhasil dievakuasi, Senin.
"Semua kendaraan yang terlibat kecelakaan berhasil dievakuasi hari ini (23/9), sekitar pukul 12.30 WIB," kata Kasat Lantas Polresta Pati Kompol Asfauri di Pati, Senin.
Arus lalu lintas, kata dia, tidak ada lagi hambatan karena semua jenis kendaraan bisa melintas dengan aman, setelah kendaraan yang terlibat kecelakaan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Ia mengingatkan para pengemudi yang melintasi Jalan Pantura Pati untuk berhati-hati, meskipun jalannya lurus dan lebar.
"Jangan lupa untuk tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Jika sudah mengemudi selama empat jam, sebaiknya beristirahat terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan mengantuk saat mengemudi karena bisa mengurangi konsentrasi," ujarnya.
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, di Desa Jembangan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Senin (23/9) sekitar pukul 02.30 WIB mengakibatkan enam orang meninggal dunia.
Adapun kronologis kejadian kecelakaan tersebut, berawal ketika Bus Surya Bali bernopol DK 7207 AC dengan 30 penumpang berjalan dari arah timur ke barat sedangkan truk fuso bernopol P 9339 OB berjalan dari arah berlawanan atau barat ke timur, sedangkan di belakangnya berjalan truk tronton bernopol L 8899 UQ.
Ketika sampai di tempat kejadian, bus yang dikemudikan warga Kudus itu berjalan terlalu ke kanan sehingga menabrak bodi truk fuso bernopol P 9339 OB di bagian kanan belakang, kemudian menabrak lagi dengan truk tronton bernopol L 8899 UQ.
Dari enam korban meninggal, di antaranya sopir bus dan kernet, tiga penumpang, serta sopir truk tronton kedua juga meninggal dunia. Sedangkan korban luka ada enam orang.
Korban meninggal juga sudah diambil oleh keluarga masing-masing untuk dikebumikan di daerah asalnya.
Polresta Pati juga masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab sopir bus mengantuk, apakah mengantuk karena tidak ada istirahat atau jam kerjanya.
Adapun korban meninggal dunia, yakni sopir truk L 8899 UQ bernama nama Ahmad Suwandi asal Kabupaten Gresik, sopir bus bernama Ali Imron asal Kudus, kemudian Shodikin asal Kudus, Heru Nur Cahyono asal Jepara, Juli Supriynto asal Kudus, dan Syamsul Huda asal Pati.
"Semua kendaraan yang terlibat kecelakaan berhasil dievakuasi hari ini (23/9), sekitar pukul 12.30 WIB," kata Kasat Lantas Polresta Pati Kompol Asfauri di Pati, Senin.
Arus lalu lintas, kata dia, tidak ada lagi hambatan karena semua jenis kendaraan bisa melintas dengan aman, setelah kendaraan yang terlibat kecelakaan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Ia mengingatkan para pengemudi yang melintasi Jalan Pantura Pati untuk berhati-hati, meskipun jalannya lurus dan lebar.
"Jangan lupa untuk tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Jika sudah mengemudi selama empat jam, sebaiknya beristirahat terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan mengantuk saat mengemudi karena bisa mengurangi konsentrasi," ujarnya.
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, di Desa Jembangan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Senin (23/9) sekitar pukul 02.30 WIB mengakibatkan enam orang meninggal dunia.
Adapun kronologis kejadian kecelakaan tersebut, berawal ketika Bus Surya Bali bernopol DK 7207 AC dengan 30 penumpang berjalan dari arah timur ke barat sedangkan truk fuso bernopol P 9339 OB berjalan dari arah berlawanan atau barat ke timur, sedangkan di belakangnya berjalan truk tronton bernopol L 8899 UQ.
Ketika sampai di tempat kejadian, bus yang dikemudikan warga Kudus itu berjalan terlalu ke kanan sehingga menabrak bodi truk fuso bernopol P 9339 OB di bagian kanan belakang, kemudian menabrak lagi dengan truk tronton bernopol L 8899 UQ.
Dari enam korban meninggal, di antaranya sopir bus dan kernet, tiga penumpang, serta sopir truk tronton kedua juga meninggal dunia. Sedangkan korban luka ada enam orang.
Korban meninggal juga sudah diambil oleh keluarga masing-masing untuk dikebumikan di daerah asalnya.
Polresta Pati juga masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab sopir bus mengantuk, apakah mengantuk karena tidak ada istirahat atau jam kerjanya.
Adapun korban meninggal dunia, yakni sopir truk L 8899 UQ bernama nama Ahmad Suwandi asal Kabupaten Gresik, sopir bus bernama Ali Imron asal Kudus, kemudian Shodikin asal Kudus, Heru Nur Cahyono asal Jepara, Juli Supriynto asal Kudus, dan Syamsul Huda asal Pati.