Kudus (ANTARA) - Legislator meminta Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggenjot penyerapan APBD 2024 karena hingga kini penyerapannya masih tergolong rendah di saat sudah memasuki bulan kesembilan.
"Pemkab Kudus melalui pimpinannya harus mengejar agar penyerapan anggaran juga besar. Salah satunya dengan memastikan program-program kegiatan yang direncanakan apakah sudah terlaksana semua atau belum," kata Ketua DPRD Kudus Masan ditemui usai rapat pembentukan fraksi-fraksi DPRD Kudus masa jabatan 2024-2029 di ruang rapat paripurna DPRD Kudus, Jumat.
Apalagi, kata dia, DPRD Kudus juga sudah tepat waktu dalam melakukan pengesahan APBD 2024 pada November 2023.
Seharusnya, imbuh dia, pekerjaan bisa dilaksanakan pada awal 2024. Kalaupun terkendala musim hujan, maka bisa dilaksanakan pada Maret atau April 2024.
Terkait upaya percepatan penyerapan anggaran, dia mengakui diajak keliling Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie meninjau sejumlah pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus, Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kudus, dan RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Ia berharap pekerjaan bisa dikerjakan secepatnya, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara cepat.
"Jika hingga pekan ini masih belum maksimal, tentu manfaatnya juga tertunda dirasakan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) juga harus ada kesamaan tujuan, terutama OPD yang terlibat dalam tim teknis dari setiap program kegiatan yang dijadwalkan oleh OPD.
Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus, penyerapan APBD tahun 2024 selama periode Januari-Agustus 2024 di semua organisasi perangkat daerah (OPD) mencapai 54,01 persen atau Rp1,35 triliun dari total anggaran Rp2,51 triliun.
Dari 63 OPD, penyerapan anggaran tertinggi di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mencapai 85 persen atau Rp33,68 miliar dari alokasi anggaran Rp39,41 miliar. Sedangkan terendah dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang baru 17,87 persen atau Rp24,37 miliar dari alokasi anggaran sebesar Rp136,42 miliar.
OPD dengan anggaran cukup besar, seperti Dinas Pendidikan dan Olahraga dengan anggaran sebesar Rp640,1 miliar penyerapannya baru 48 persen atau Rp313,62 miliar, sedangkan RSUD Loekmono Hadi dengan anggaran Rp320,28 miliar realisasi penyerapannya baru Rp170,3 miliar atau 53,17 persen.
Baca juga: Sebanyak 45 caleg terpilih dilantik jadi anggota DPRD Kabupaten Kudus
Berita Terkait
BPJAMSOSTEK genjot kepesertaan 40 persen dengan optimalisasi ekosistem desa
Kamis, 10 Oktober 2024 14:06 Wib
Sebanyak 4.348 pompa air dipasang untuk genjot produksi padi di Jateng
Rabu, 14 Agustus 2024 8:28 Wib
IPDN kirim 1.117 mahasiswa ke Jateng bantu genjot PAD
Senin, 12 Agustus 2024 23:06 Wib
Pemprov Jateng genjot pengembangan kawasan industri
Jumat, 26 Juli 2024 8:25 Wib
Genjot PAD, Bapenda Jateng gelar pameran mobil GAS 2024 di tiga daerah
Jumat, 14 Juni 2024 8:57 Wib
BPJS Kesehatan Ungaran genjot pencapaian UHC Kendal
Senin, 10 Juni 2024 21:26 Wib
Bapenda Jateng genjot PKB dengan pembebasan-diskon pajak
Kamis, 30 Mei 2024 6:26 Wib
Grab Business Forum 2024 bahas solusi untuk genjot produktivitas bisnis
Rabu, 15 Mei 2024 20:47 Wib