Disnaker Jateng: Kemajuan industri bergantung kesejahteraan pekerja
Semarang (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Jawa Tengah mengingatkan bahwa kemajuan industri atau kawasan industri sangat bergantung dengan kesejahteraan para pekerjanya, termasuk di luar urusan pengupahan.
Kepala Disnaker Jateng Ahmad Aziz dalam pernyataannya di Semarang, Sabtu, mengatakan pentingnya kawasan industri memperhatikan kesejahteraan buruh di luar urusan pengupahan.
"Saya menghargai adanya kawasan industri yang sudah menyediakan tempat tinggal untuk para pekerjanya. Bahkan sedang dikembangkan pula ada semacam 'day care' untuk para pekerja yang memiliki bayi atau anak kecil," katanya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pelatihan pimpinan Federasi Serikat Pekerja yang tergabung dalam DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jateng yang diselenggarakan di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng.
Menurut dia, bagian pengeluaran uang terbesar para pekerja adalah untuk transportasi dan tempat tinggal.
Sebagai contoh, saat ini telah dibangun Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang juga menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi para pekerjanya.
Berkaitan dengan kesejahteraan buruh, diakuinya terjadi kompetisi antarserikat buruh pascareformasi.
Aziz menilai kompetisi tersebut adalah hal yang baik, namun tetap harus mengutamakan dialog sosial sehingga bisa menghindari demonstrasi.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat mengatakan para pimpinan buruh di berbagai jenjang tetaplah harus berkhidmat kepada kepentingan anggota.
Berkhidmat pada anggota itu dilakukan, kata dia, baik dalam dialog maupun dalam kegiatan lainnya, termasuk demonstrasi.
Sementara itu, Ketua DPD KSPSI Jateng Edi Riyanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut penting dilakukan dalam rangka konsolidasi KSPSI di Jateng, yang dimulai dengan konsolidasi pada tingkat Federasi Serikat Pekerja Anggota.
"Ke depan, DPD KSPSI akan melakukan konsolidasi pada tingkat DPC se Jawa Tengah," pungkasnya.
Baca juga: Pembangunan Jateng diarahkan penumpu pangan dan industri nasional
Kepala Disnaker Jateng Ahmad Aziz dalam pernyataannya di Semarang, Sabtu, mengatakan pentingnya kawasan industri memperhatikan kesejahteraan buruh di luar urusan pengupahan.
"Saya menghargai adanya kawasan industri yang sudah menyediakan tempat tinggal untuk para pekerjanya. Bahkan sedang dikembangkan pula ada semacam 'day care' untuk para pekerja yang memiliki bayi atau anak kecil," katanya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pelatihan pimpinan Federasi Serikat Pekerja yang tergabung dalam DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jateng yang diselenggarakan di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng.
Menurut dia, bagian pengeluaran uang terbesar para pekerja adalah untuk transportasi dan tempat tinggal.
Sebagai contoh, saat ini telah dibangun Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang juga menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi para pekerjanya.
Berkaitan dengan kesejahteraan buruh, diakuinya terjadi kompetisi antarserikat buruh pascareformasi.
Aziz menilai kompetisi tersebut adalah hal yang baik, namun tetap harus mengutamakan dialog sosial sehingga bisa menghindari demonstrasi.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat mengatakan para pimpinan buruh di berbagai jenjang tetaplah harus berkhidmat kepada kepentingan anggota.
Berkhidmat pada anggota itu dilakukan, kata dia, baik dalam dialog maupun dalam kegiatan lainnya, termasuk demonstrasi.
Sementara itu, Ketua DPD KSPSI Jateng Edi Riyanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut penting dilakukan dalam rangka konsolidasi KSPSI di Jateng, yang dimulai dengan konsolidasi pada tingkat Federasi Serikat Pekerja Anggota.
"Ke depan, DPD KSPSI akan melakukan konsolidasi pada tingkat DPC se Jawa Tengah," pungkasnya.
Baca juga: Pembangunan Jateng diarahkan penumpu pangan dan industri nasional