Demak antisipasi DBD di desa terdampak banjir
Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak Jawa Tengah melakukan langkah pencegahan penyakit di daerah terdampak banjir, terutama penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan pengasapan (fogging).
"Semua daerah yang sebelumnya terdampak banjir, terutama di Kecamatan Karanganyar akan menjadi sasaran pengasapan," kata Bupati Demak Eisti'anah di Demak, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya pengasapan tersebut, tidak muncul penyakit, terutama DBD.
Kalaupun pengasapan belum menyeluruh, dia meminta warga untuk bersabar, karena nantinya juga dilakukan pengasapan secara menyeluruh.
Agar upaya pencegahan penyebaran DBD membuahkan hasil, maka masyarakat juga diminta menjaga kebersihan lingkungan, karena pekembangbiakan nyamuk penyebab DBD terkait erat dengan sanitasi lingkungan.
Karena itu, masyarakat juga diminta melakukan gerakan PSN 3M Plus (menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur-ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas) serta ditambah seperti menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot atau vas bunga dan lain-lain.
Camat Karanganyar Ungguh Prakoso mengakui pengasapan memang sudah berlangsung di Kecamatan Karanganyar, terutama daerah yang sebelumnya terdampak banjir.
Pengasapan itu di antaranya di Desa Ketanjung, Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, Wonorejo, Cangkring, Cangkring Rembang, Wonoketingal, Kedungwaru Kidul, Desa Kedungwaru Lor, Desa Ngaluran, Desa Tuwang, Ngemplik Wetan, dan Desa Jatirejo.
Ia mengakui hingga saat ini masih ada sampah yang berserakan di beberapa titik, sehingga perlu penanganan segera untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terkait dengan upaya pencegahan penyakit.
Terkait ketersediaan air bersih, katanya, juga sudah tersedia, sehingga warga yang sebelumnya masih menggantungkan pasokan air bersih, kini bisa mengoperasikan sumurnya kembali.
Sebelumnya, katanya, ada layanan pembersihan sumur karena sebelumnya juga tergenang banjir. Namun, ketika listrik sudah menyala tentunya secara bertahap air sumur juga bisa bersih lagi.
"Semua daerah yang sebelumnya terdampak banjir, terutama di Kecamatan Karanganyar akan menjadi sasaran pengasapan," kata Bupati Demak Eisti'anah di Demak, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya pengasapan tersebut, tidak muncul penyakit, terutama DBD.
Kalaupun pengasapan belum menyeluruh, dia meminta warga untuk bersabar, karena nantinya juga dilakukan pengasapan secara menyeluruh.
Agar upaya pencegahan penyebaran DBD membuahkan hasil, maka masyarakat juga diminta menjaga kebersihan lingkungan, karena pekembangbiakan nyamuk penyebab DBD terkait erat dengan sanitasi lingkungan.
Karena itu, masyarakat juga diminta melakukan gerakan PSN 3M Plus (menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur-ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas) serta ditambah seperti menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot atau vas bunga dan lain-lain.
Camat Karanganyar Ungguh Prakoso mengakui pengasapan memang sudah berlangsung di Kecamatan Karanganyar, terutama daerah yang sebelumnya terdampak banjir.
Pengasapan itu di antaranya di Desa Ketanjung, Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, Wonorejo, Cangkring, Cangkring Rembang, Wonoketingal, Kedungwaru Kidul, Desa Kedungwaru Lor, Desa Ngaluran, Desa Tuwang, Ngemplik Wetan, dan Desa Jatirejo.
Ia mengakui hingga saat ini masih ada sampah yang berserakan di beberapa titik, sehingga perlu penanganan segera untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terkait dengan upaya pencegahan penyakit.
Terkait ketersediaan air bersih, katanya, juga sudah tersedia, sehingga warga yang sebelumnya masih menggantungkan pasokan air bersih, kini bisa mengoperasikan sumurnya kembali.
Sebelumnya, katanya, ada layanan pembersihan sumur karena sebelumnya juga tergenang banjir. Namun, ketika listrik sudah menyala tentunya secara bertahap air sumur juga bisa bersih lagi.