Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang membuat program "Kita Tani Muda" sebagai upaya mendorong lahirnya para generasi muda, terutama generasi Z dan milenial yang berdaya saing di sektor pertanian.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, mengapresiasi semangat dan antusiasme para pemuda di Kota Semarang dalam mengikuti program Kita Tani Muda.
Ia menjelaskan bahwa Kita Tani Muda adalah program yang dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pada para pemuda agar bisa mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif di bidang pertanian.
"Saya hari ini sangat bangga sekali melihat semangatnya milenial, anak anak Gen Z. Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk berkarya dan membangun Kota Semarang di bidang pertanian," kata sosok akrab disapa Ita tersebut.
Di sela menutup acara Offline Session Kita Tani Muda Tahun 2024, ia menjelaskan bahwa tahapan demi tahapan program tersebut telah sukses dilaksanakan dan diikuti dengan baik oleh peserta.
Pada sesi "online" sebelumnya, kata dia, para peserta telah mendapatkan berbagai pembekalan, mulai dari "mindset pebisnis", "design thinking", "branding", "digital marketing", hingga optimalisasi profil bisnis.
Pada sesi offline ini, para peserta yang terpilih berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dewan juri dan observer dari Bank Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan para pengelola platform bisnis "online".
"Ada 100 finalis yang saat ini berproses yang nanti akan sampai di tahap 'awarding' pada bulan Mei. Kami berharap ini menjadi embrio agar muncul wirausahawan muda," kata orang nomor satu di Ibu Kota Jawa Tengah itu.
Ita menegaskan bahwa Pemkot Semarang berkomitmen memunculkan para petani muda dan milenial untuk mengembangkan sektor pertanian, salah satunya dengan pemanfaatan lahan milik pemerintah.
Saat ini, kata dia, banyak sekali lahan-lahan milik Pemkot Semarang yang masih tidur dan belum maksimal tergarap, yakni sekitar 30 ribu hektare sehingga akan lebih baik jika lahan itu diaktifkan menjadi lahan produktif.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra mengapresiasi program Kita Tani Muda yang digagas Pemkot Semarang untuk mencetak wirausahawan muda sektor pertanian.
"Bagus saya rasa ini program yang sangat baik. Mudah-mudahan dengan ini terbentuk ekosistem dari hulu ke hilir oleh petani milenial atau petani muda. Sektor pertanian tidak ditinggalkan oleh generasi muda dan akan menambah produktivitas bahan pangan ke depannya," katanya.
Dengan memajukan sektor pertanian. Rahmat mengharapkan para generasi muda itu nantinya bisa menjadi penyangga sebagai langkah mengendalikan inflasi agar tetap yang stabil dan rendah.
"Kami akan mendukung. Bahkan, Bank Indonesia secara aktif memiliki program kerja yang berfokus dalam sektor pertanian, gapoktan, dan UMKM," pungkasnya.