Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pengecekan dan penguatan tanggul-tanggul di lokasi rawan banjir, seperti Sungai Pengkol dan Plumbon, untuk mengantisipasi bencana seiring tingginya intensitas hujan.
"Kami belajar dari tahun lalu, bencana tiba-tiba datang sehingga saya menginstruksikan dan datang sendiri ke (Perumahan) Dinar Indah untuk penguatan-penguatan," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Sabtu.
Pada awal tahun lalu, banjir bandang menerjang Perumahan Dinar Indah akibat luapan Sungai Pengkol, salah satu aliran Sungai Babon yang menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan satu warga meninggal.
Ita --sapaan akrab Hevearita itu, mengakui banjir di Perumahan Dinar Indah menjadi salah satu perhatian Pemkot Semarang sebagai pengalaman agar tidak terjadi lagi dan menimpa daerah-daerah lainnya.
Untuk penanganan banjir di Dinar Indah, Pemkot Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melakukan penguatan tanggul sungai.
"Alhamdulillah saat hujan pekan lalu, bronjongnya sudah kuat, kami kolaborasi dengan BBWS juga DPU Kota Semarang. Berbagi tugas, mana yang bikin bronjong dan mana yang kisdam," katanya.
Demikian juga dengan banjir di kawasan Tugu yang diakibatkan meluapnya Sungai Plumbon sehingga dilakukan penguatan-penguatan tanggul sebagai langkah penanggulangan bencana.
"Kemudian, kejadian (banjir, red.) yang di Tugu. Waktu itu, saya juga sudah menyampaikan tolong dicek, tolong dicek," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Menurut dia, kolaborasi antarinstansi akan dilakukan secara masif untuk menanggulangi dampak bencana di Sungai Plumbon yang rencananya memang dilakukan normalisasi.
"Mungkin karena tanggul Plumbon ini panjang, dan masa umurnya ini sudah lama. Memang rencana (Sungai, red.) Plumbon akan dinormalisasi pada tahun ini, sedang menunggu pembebasannya," katanya.
Sembari menunggu proyek normalisasi, Ita mengatakan akan dilakukan penguatan-penguatan pada tanggul yang kondisinya kritis, sebab debit air tidak bisa diprediksi ketika musim hujan.
"Sambil menunggu normalisasi itu saya memang minta untuk dikuatkan, dan ternyata ada yang tidak kuat, walaupun kecil tetapi ini menjadi bencana bagi masyarakat di wilayah Tugu," katanya.
Saat ini, DPU Kota Semarang dan BBWS Pemali Juana telah berkolaborasi membangun kisdam atau tanggul sementara di Sungai Plumbon untuk mengantisipasi tingginya debit air saat musim hujan.
Baca juga: Tanggul Sungai Wulan di Demak yang jebol mulai diperbaiki
Berita Terkait
Prakiraan cuaca di Jawa Tengah hari ini, waspada banjir
Rabu, 1 Mei 2024 6:42 Wib
BPBD Semarang minta masyarakat jaga EWS peringatan banjir
Selasa, 30 April 2024 18:44 Wib
BPBD Semarang petakan strategi penanganan banjir
Senin, 29 April 2024 16:03 Wib
Jasad Suparman ditemukan di muara Kanal Banjir Timir
Sabtu, 27 April 2024 22:18 Wib
Pemda alokasikan Rp3,8 miliar bangun drainase dan trotoar Jalan Sunan Kudus
Selasa, 23 April 2024 14:49 Wib
BPJS Ketenagakerjaan peduli korban banjir di Demak
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Senin, 22 April 2024 13:46 Wib
Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir
Senin, 22 April 2024 13:02 Wib