Kebidanan UMP kolaborasi dengan CRRU Thailand tingkatan kesehatan ibu dan anak
Kami ingin memperluas pemahaman tentang regulasi pemanfaatan herbal dalam upaya kesehatan ibu dan anak di Thailand
Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjalin kerja sama dengan Chiang Rai Rajabhat University (CRRU) di Thailand.
Kaprodi Kebidanan FIKes UMP Dewi Ambarwati, M.Keb. mengharapkan kolaborasi tersebut dapat memperkaya wawasan dan potensi dosen kebidanan, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta memberikan dampak positif dalam implementasi catur darma perguruan tinggi.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kerja sama ini, terfokus pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kebidanan, terutama dalam penggunaan herbal untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (5/1).
Dalam kegiatan kolegium dengan CRRU Thailand bertajuk "Penguatan Pemanfaatan Herbal dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak", kata dia, program tersebut memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kolaborasi riset, pengabdian masyarakat, dan pendidikan terutama mengenai herbal melalui memorandum of agreement (MoA).
Baca juga: Mahasiswa UMP lulus tanpa skripsi berkat publikasi di Jurnal Scopus
Menurut dia, pembicara pada kegiatan Academic Exchange Program tersebut, Wilis Dwi Pangesti, S.SiT., M.Keb, menyampaikan paparan mengenai deteksi early onset pre-eklamsi pada kehamilan, sedangkan Atika Nur Azizah, S.ST., M.Keb. mengenai herbal pada balita sakit.
"Kami ingin memperluas pemahaman tentang regulasi pemanfaatan herbal dalam upaya kesehatan ibu dan anak di Thailand, serta meningkatkan wawasan terkait manajemen asuhan maternal neonatal di rumah sakit di Thailand," jelasnya.
Dia mengatakan manfaat kegiatan tersebut sangat terlihat dalam peningkatan pemahaman mengenai regulasi dan manajemen asuhan di tingkat internasional, yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam pengembangan program kebidanan S1-Profesi yang lebih berkualitas.
“Sebagai upaya menjawab isu-isu strategis di masa depan, Prodi Kebidanan FIKes UMP terus mengembangkan kepercayaan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih kemajuan dalam dunia pendidikan kesehatan," kata Ambar. (*/tgr)
Baca juga: UMP kampus pertama di Banyumas yang dikunjungi Presiden Jokowi
Baca juga: Presiden Jokowi diagendakan kunjungi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Baca juga: FH UMP jalin kerja sama strategis dengan sejumlah lembaga-perguruan tinggi
Kaprodi Kebidanan FIKes UMP Dewi Ambarwati, M.Keb. mengharapkan kolaborasi tersebut dapat memperkaya wawasan dan potensi dosen kebidanan, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta memberikan dampak positif dalam implementasi catur darma perguruan tinggi.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kerja sama ini, terfokus pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kebidanan, terutama dalam penggunaan herbal untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (5/1).
Dalam kegiatan kolegium dengan CRRU Thailand bertajuk "Penguatan Pemanfaatan Herbal dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak", kata dia, program tersebut memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kolaborasi riset, pengabdian masyarakat, dan pendidikan terutama mengenai herbal melalui memorandum of agreement (MoA).
Baca juga: Mahasiswa UMP lulus tanpa skripsi berkat publikasi di Jurnal Scopus
Menurut dia, pembicara pada kegiatan Academic Exchange Program tersebut, Wilis Dwi Pangesti, S.SiT., M.Keb, menyampaikan paparan mengenai deteksi early onset pre-eklamsi pada kehamilan, sedangkan Atika Nur Azizah, S.ST., M.Keb. mengenai herbal pada balita sakit.
"Kami ingin memperluas pemahaman tentang regulasi pemanfaatan herbal dalam upaya kesehatan ibu dan anak di Thailand, serta meningkatkan wawasan terkait manajemen asuhan maternal neonatal di rumah sakit di Thailand," jelasnya.
Dia mengatakan manfaat kegiatan tersebut sangat terlihat dalam peningkatan pemahaman mengenai regulasi dan manajemen asuhan di tingkat internasional, yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam pengembangan program kebidanan S1-Profesi yang lebih berkualitas.
“Sebagai upaya menjawab isu-isu strategis di masa depan, Prodi Kebidanan FIKes UMP terus mengembangkan kepercayaan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih kemajuan dalam dunia pendidikan kesehatan," kata Ambar. (*/tgr)
Baca juga: UMP kampus pertama di Banyumas yang dikunjungi Presiden Jokowi
Baca juga: Presiden Jokowi diagendakan kunjungi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Baca juga: FH UMP jalin kerja sama strategis dengan sejumlah lembaga-perguruan tinggi