Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah berencana meremajakan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang pada 2024 untuk mengoptimalkan pelayanan moda transportasi massal ini.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, menjelaskan bahwa saat ini masih dilakukan kajian-kajian terlebih dulu yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan setempat.
Menurut dia, peremajaan armada Trans Semarang itu melewati beberapa kajian, seperti rute, komposisi bus, dan kapasitas bus dari berbagai koridor yang dilayani oleh Trans Semarang.
Bahkan, kata dia lagi, kajian akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh koridor untuk memastikan armada-armada yang harus diremajakan, termasuk koridor yang perlu diganti mikrobus.
"Kalau saya lihat (Bus Trans Semarang) di jam-jam tertentu kosong. Ini tidak efektif, sehingga saya minta untuk dikaji semua," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Penggantian armada dengan ukuran lebih kecil, kata dia, bisa saja dilakukan jika hasil kajian terhadap armada badan layanan umum daerah (BLUD) itu menemukan okupansi yang tidak maksimal.
"Untuk koridor yang sepi, mungkin pakai 'feeder' bisa lebih efisien. Kalau tetap menggunakan bus tetapi tidak ada penumpang kan sayang juga. Okupansi manajemen penumpang harus dihitung," katanya lagi.
Kepala BLUD Trans Semarang Haris Setyo Yunanto mengatakan bahwa proses kajian peremajaan armada juga akan melibatkan konsultan agar hasilnya komprehensif.
Beberapa yang perlu dikaji dengan para ahli, kata dia, adalah penggantian bus medium dengan mikrobus, seperti yang digunakan untuk armada feeder.
"Nanti akan dihitung BOK-nya (biaya operasional kendaraan) dulu, termasuk pengaruhnya ke konsumsi bahan bakar atau operasional dan lainnya," katanya pula.
Khusus biaya operasional kendaraan, kata dia lagi, ada beberapa item yang masuk daftar analisis, seperti kepemilikan aset.
Apabila peremajaan dilakukan Pemkot Semarang, kata dia, akan makin rendah dalam menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan BOK.
Ia menambahkan bahwa salah satu koridor yang akan dikaji ulang operasionalnya adalah Koridor 7 yang melayani rute Balai Kota Semarang-Eks Terminal Terboyo PP.
"Hasil banggar (rapat badan anggaran) kemarin, Koridor 7 harus dievaluasi. Tahun depan, kami juga akan menambah satu koridor lagi dengan konsep sub-feeder," katanya pula.
Berita Terkait
Awak Trans Semarang diberi pelatihan pemadaman kebakaran
Kamis, 14 November 2024 21:03 Wib
DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang
Kamis, 14 November 2024 20:56 Wib
Naik BRT Trans Jateng cukup bayar Rp79 dengan QRIS, ini rutenya
Senin, 12 Agustus 2024 21:33 Wib
Dishub evaluasi menyeluruh operasional Trans Semarang
Sabtu, 6 Juli 2024 21:32 Wib
28 armada Trans Semarang lebihi ambang batas emisi
Rabu, 12 Juni 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang matangkan rencana "dedicated line" Trans Semarang
Rabu, 15 Mei 2024 8:33 Wib
Korlantas Polri hentikan skema satu arah di Tol Trans Jawa
Selasa, 9 April 2024 16:04 Wib
Konsumsi BBM di Tol Trans Jawa ruas Jateng melonjak 334 persen
Senin, 8 April 2024 21:46 Wib