Kudus (ANTARA) -
"Bagi klub badminton, tentunya Gubernur Cup 2023 ini sebagai ajang evaluasi dari hasil latihan selama ini karena mereka juga bertanding dengan atlet dari klub lain, sehingga kekurangan atlet bisa dibenahi," ujar Yuni Kartika yang juga Ketua Pengkab Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kudus saat ditemui di sela-sela memantau pelaksanaan kejuaraan Gubernur Cup 2023 di GOR Djarum Jati, Kabupaten Kudus, Kamis.
Tujuan lain dari kejuaraan Gubernur Cup yang masuk kalender PBSI yang diselenggarakan oleh Pengprov PBSI Jateng ini, kata dia, untuk mengukur kualitas secara keseluruhan dari setiap kelompok usia, karena menuju kejuaraan dunia junior tentunya kualitasnya juga bisa bersaing.
Melalui ajang kejuaraan bulu tangkis tingkat regional tersebut, maka bisa dilihat penampilan para pemain, seperti atlet bulu tangkis putri, putra, jumlah pemain, keikutsertaannya, dan antusiasme para pemain.
"Tentunya akan diketahui sektor mana yang kira-kira harus segera diperbaiki," ujarnya.
Kejuaraan Polytron Bulutangkis Gubernur Cup 2023 ini diikuti 1.255 peserta dari 264 klub bulu tangkis di Tanah Air. Di antaranya, dari klub PB Djarum, PB Jaya Raya, PB Exist, PB Champion Kudus, Sarwendah Badminton Club, PB Mutiara Cardinal Bandung, dan lainnya.
Sementara kategori yang dipertandingkan ada 23 kategori, yakni kategori tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Khusus kategori tunggal dewasa putri, ganda dewasa putra, dan ganda dewasa putri tidak dipertandingkan, mengingat jumlah pesertanya kurang dari delapan peserta.
Untuk kelompok usia yang dipertandingkan yakni usia dini (U11), anak-anak (U13), dan pemula (U15). Selain itu juga untuk atlet remaja (U17), taruna (U19), dan dewasa.
Pelaksanaannya 13-18 November 2023 di GOR Djarum Jati, Kabupaten Kudus, Jateng. Sedangkan saat ini sudah memasuki babak 16 besar.
Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo menyatakan dukungan penuh perusahaan dalam turnamen ini, agar talenta-talenta muda Indonesia dapat terus mengasah mental dan kualitas permainan.
"Kelak melalui ajang ini dapat melahirkan lebih banyak nama-nama baru yang mampu mengharumkan Indonesia di pentas internasional. Semangat pemain bersaing di turnamen ini tentunya juga menjadi lebih tinggi karena mereka memperebutkan hadiah total Rp600 juta," ujarnya.
Baca juga: PBSI UMP gelar seminar "Jaga Budaya Bahasa dan Sastra di Era Generasi Z"