Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan perusahaan swasta untuk percepatan menangani kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
“Percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, peran Baznas Jateng dan PT Astra Internasional sejauh ini dinilai cukup efektif untuk membantu percepatan itu,” kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Kamis.
Komitmen ketiga belah pihak dalam percepatan penanganan kemiskinan tersebut tertuang dalam penandatanganan kesepakatan bersama di Kantor Gubernur Jateng.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, penduduk miskin di Provinsi Jateng tercatat sekitar 3,791 juta orang atau 10,77 persen dari total jumlah penduduk di provinsi ini.
Jumlah itu tersebar di 35 kabupaten/kota, dengan 1,97 persen masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 desa pada 17 kabupaten.
“Ada 17 kabupaten di Jateng yang menjadi prioritas percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Menurut dia, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem itu akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024 melalui delapan komponen sasaran, yaitu rumah tidak layak huni, listrik, sumber air, jamban, tengkes (stunting), anak tidak sekolah, disabilitas, dan individu tidak bekerja.
Upaya tersebut, kata dia lagi, dilakukan melalui kolaborasi kelembagaan dan pembiayaan yang bersumber dari pusat, provinsi, kabupaten, desa, Baznas, CSR, BUMN/D, UPZ, dan filantropi.
“Sesuai target nasional pada akhir 2024 nanti, kami memaksimalkan untuk mencapai nol persen untuk kemiskinan ekstrem," katanya pula.
Adapun ruang lingkup dalam kesepakatan bersama Pemprov Jateng dengan Baznas Jateng dan PT Astra Internasional meliputi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan jamban sehat, penyediaan modal usaha, dan bidang lain yang berkaitan dengan percepatan penanggulangan kebakaran ekstrem.
Bentuk bantuan yang diberikan oleh Baznas Jateng pada tahun 2023 berupa 255 unit RTLH, 500 unit jamban, dan 1.664 modal usaha, selanjutnya pada tahun 2024 dan 2025 direncanakan tiap tahun akan ada bantuan dari Baznas Jateng berupa 750 peningkatan RTLH, 750 unit jamban, dan air bersih 1.700 unit.
Sementara bantuan dari PT Astra Internasional pada tahun 2023 ini berupa 100 unit RTLH, 32 unit jamban komunal, dan 32 unit titik sumber air bersih.
Berita Terkait
Pegiat: Perhutanan sosial jadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan
Minggu, 15 Desember 2024 17:55 Wib
Budiman Sudjatmiko: Desa menjadi bagian utama pengentasan kemiskinan
Jumat, 13 Desember 2024 19:00 Wib
Gerindra : Gubernur baru harus entaskan Jateng dari problem kemiskinan
Senin, 9 Desember 2024 5:33 Wib
Unsoed-UHB bantu petani Desa Winduaji melalui budi daya jamur untuk atasi stunting dan kemiskinan
Minggu, 1 Desember 2024 14:58 Wib
Pengusaha asal Solo ikut entaskan kemiskinan daerah
Selasa, 12 November 2024 21:22 Wib
Pemkab Demak berkomitmen turunkan angka kemiskinan
Senin, 11 November 2024 22:29 Wib
Dua calon Gubernur Jateng sepakat kemiskinan jadi PR ke depan
Rabu, 30 Oktober 2024 21:00 Wib
Budiman Sudjatmiko komitmen berdayakan rakyat entaskan kemiskinan
Selasa, 22 Oktober 2024 14:09 Wib