Pekalongan (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan Prasidatama pada pengguna bahasa Indonesia terbaik dan karya sastra terbaik yang dilaksanakan di Kota Pekalongan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz di Pekalongan, Jawa tengah, Senin mengatakan bahwa badan bahasa beserta balai, dan kantor bahasa diberi amanat untuk melakukan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia.
"Penghargaan ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan karya para sastrawan dan kerja keras pemangku kepentingan di sekolah, kampus, dan instansi dalam pembinaan bahasa dan sastra. Kami ingin membawa karya sastra lokal ke ajang dunia sehingga mereka dapat berkarya lebih baik lagi di masa mendatang," katanya.
Ia mengatakan fokus program badan bahasa hanya ada tiga, yaitu literasi, pelindungan bahasa dan sastra daerah, serta melakukan penginternasionalan bahasa Indonesia.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin mengatakan bahwa penghargaan Prasidatama dapat menjadi simbol komitmen Balai Bahasa Jateng sebagai instansi pemerintah untuk melaksanakan pembangunan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan.
Balai Bahasa Jateng, kata dia, akan tetap mengawal peningkatan mutu kebahasaan dan kesastraan, pemakaian dan apresiasi, serta peran bahasa dan sastra dalam membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan.
"Kami juga mengajak keterlibatan para pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan, pembinaan, serta pelindungan bahasa dan sastra," katanya.
Syarifuddin mengatakan seperti pada tahun sebelumnya, pihaknya kembali menganugerahkan penghargaan Prasidatama kategori bahasa dan kategori sastra.
Penghargaan Prasidatama kategori bahasa, kata dia, diberikan pada tiga lembaga, yaitu SMA/SMK/MA, lembaga pemerintah, dan hotel di wilayah ini yang dinilai telah menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen dan di ruang publik dengan baik dan benar.
"Penghargaan Prasidatama kategori sastra diberikan kepada tiga buku sastra terbaik (puisi, cerpen, dan novel) karya penulis yang diterbitkan penerbit di Jawa Tengah, manuskrip drama berbahasa Indonesia," katanya.
Kemudian penghargaan Prasidatama kategori sastra, kata dia, pada tahun ini juga diberikan pada novel berbahasa Jawa baik yang diterbitkan penerbit di Jawa Tengah maupun di luar Jawa Tengah.
"Selain itu, pada tahun ini kami memberikan penghargaan pada tokoh bahasa dan tokoh sastra," katanya.
Baca juga: Akun anomim pengaruhi kesantunan berbahasa di medsos