Semarang, Jateng (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menginstruksikan kepala daerah se-Jateng semakin giat menurunkan angka kemiskinan yang saat ini telah mengalami penurunan 0,21 persen.
"Jumlah penduduk miskin di Jateng pada Maret 2023 tercatat sebanyak 3,79 juta jiwa atau 10,77 persen atau menurun 0,21 persen dari jumlah penduduk miskin sebelumnya, yang mana pada September 2022 tercatat penduduk miskin di provinsi ini sebanyak 3,86 juta orang atau 10,98 persen," katanya di Semarang, Jateng, Selasa.
Menurut dia, upaya penurunan angka kemiskinan dapat dilaksanakan secara maksimal melalui optimalisasi program-program yang telah dicanangkan Pemprov Jateng.
"Lebih dari itu saya ingin lebih konkret lagi, lebih matang lagi. Kita upayakan bukan hanya intervensi yang menurunkan angka kemiskinan, tapi pemberdayaan masyarakat yang itu menjadi salah satu program kita. Saya minta juga kepada wabup yang hadir, tolong sampaikan untuk gotong royongnya," ujarnya.
Wagub menyebut penanganan kemiskinan sangat bergantung pada validitas data yang dan dimiliki pemerintah menentukan arah kebijakan, serta bantuan sosial kepada masyarakat.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar pemutakhiran data perlu terus dilakukan secara berkala sehingga program-program yang dilaksanakan bisa tepat sasaran.
"Saya masih perlu menekankan bahwa kuatnya kualitas data ini diharapkan mampu menjamin program tepat sasaran. Juga bisa meningkatkan koordinasi yang lebih baik lagi sehingga, Bappeda Jateng lebih matang lagi untuk menyediakan anggaran penanggulangan kemiskinan. Ini juga harus bekerja kelompok tiap-tiap OPD," katanya.
Wagub juga mengimbau masyarakat agar turut berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan mulai membangun pola hidup yang lebih sehat karena bisa meminimalisasi kebutuhan untuk biaya kesehatan.
"Ini yang terus harus kita lakukan, menyadarkan masyarakat," ujarnya.