Polisi Banyumas evakuasi jasad warga Bekasi di sebuah indekos
Purwokerto (ANTARA) - Petugas Kepolisian Sektor Purwokerto Timur dan sejumlah sukarelawan mengevakuasi sesosok mayat yang ditemukan di salah satu kamar sebuah indekos yang berlokasi di Kelurahan Sokanegara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat ditemui saat evakuasi di Kelurahan Sokanegara, Sabtu sore, Pelaksana Tugas Kepala Polsek Purwokerto Ajun Komisaris Polisi Tri Handayani mengatakan mayat berjenis kelamin laki-laki itu diketahui bernama Sulindra Kamaludin (61), warga Bekasi, Jawa Barat.
Menurut dia, evakuasi tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, jika korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kamar indekosnya.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Unit Identifikasi Polresta Banyumas dan tim medis diketahui bahwa kematian almarhum diakibatkan oleh serangan jantung," jelasnya.
Ia mengatakan hal itu diperkuat dengan informasi dari anak korban saat dihubungi melalui telepon yang menyebutkan mendiang Sulindra beberapa hari sebelumnya mengabarkan jika mengalami serangan jantung.
Berdasarkan keterangan dokter, kata dia, Sulindra meninggal dunia sekitar enam jam sebelum jenazahnya ditemukan oleh salah seorang penghuni indekos tersebut dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Jadi, belum ada satu hari. Cuma dalam dua hari itu tidak keluar dari kamarnya, sehingga teman yang menghuni kamar sebelahnya curiga dan mencoba masuk ke kamar korban melalui jendela," katanya.
Lebih lanjut, AKP Tri mengatakan korban yang berprofesi jual beli bibit anggur dengan relasinya di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, itu diketahui menghuni indekos tersebut sejak bulan Februari 2023.
Menurut dia, jenazah Sulindra selanjutnya dibawa ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto sambil menunggu penjemputan dari pihak keluarga.
Dalam kesempatan terpisah pemilik indekos, Kasini (73) mengatakan almarhum Sulindra diketahui pamit pulang ke Bekasi sebelum Lebaran dan pada hari Kamis (11/5) mengabarkan melalui pesan WhatsApp jika sudah masuk ke indekos lagi serta meminta maaf seandainya banyak kesalahan.
"Sejak dia masuk lagi, saya belum pernah ketemu. Namun tadi, Septian yang menempati kamar sebelahnya kasih kabar kalau Pak Sulindra tidak keluar dari kamarnya dalam dua hari ini," jelasnya.
Oleh karena itu, dia pun segera mendatangi indekos tersebut dan menemukan Sulindra sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu salah seorang penghuni indekos, Septian Edi Nugroho (26) mengaku sempat bertemu dengan Sulindra pada Kamis (11/5) pagi setelah korban kembali pada Rabu (10/5) malam.
"Sejak saat itu, dia tidak pernah keluar dari kamarnya. Oleh karena itu, tadi sekitar pukul 14.00 WIB, saya cek dari ventilasi kamar ternyata dalam posisi tidur terlentang, sehingga saya ke tempat ibu kos untuk pengecekan," katanya.
Oleh karena lama menunggu kedatangan pemilik indekos, dia akhirnya membuka jendela kamar Sulindra dan melihat ada darah keluar dari mulut maupun hidung korban.
Saat pemilik indekos mengecek kondisi tubuh Sulindra, kata dia, ternyata sudah meninggal dunia.
Saat ditemui saat evakuasi di Kelurahan Sokanegara, Sabtu sore, Pelaksana Tugas Kepala Polsek Purwokerto Ajun Komisaris Polisi Tri Handayani mengatakan mayat berjenis kelamin laki-laki itu diketahui bernama Sulindra Kamaludin (61), warga Bekasi, Jawa Barat.
Menurut dia, evakuasi tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, jika korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kamar indekosnya.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Unit Identifikasi Polresta Banyumas dan tim medis diketahui bahwa kematian almarhum diakibatkan oleh serangan jantung," jelasnya.
Ia mengatakan hal itu diperkuat dengan informasi dari anak korban saat dihubungi melalui telepon yang menyebutkan mendiang Sulindra beberapa hari sebelumnya mengabarkan jika mengalami serangan jantung.
Berdasarkan keterangan dokter, kata dia, Sulindra meninggal dunia sekitar enam jam sebelum jenazahnya ditemukan oleh salah seorang penghuni indekos tersebut dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Jadi, belum ada satu hari. Cuma dalam dua hari itu tidak keluar dari kamarnya, sehingga teman yang menghuni kamar sebelahnya curiga dan mencoba masuk ke kamar korban melalui jendela," katanya.
Lebih lanjut, AKP Tri mengatakan korban yang berprofesi jual beli bibit anggur dengan relasinya di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, itu diketahui menghuni indekos tersebut sejak bulan Februari 2023.
Menurut dia, jenazah Sulindra selanjutnya dibawa ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto sambil menunggu penjemputan dari pihak keluarga.
Dalam kesempatan terpisah pemilik indekos, Kasini (73) mengatakan almarhum Sulindra diketahui pamit pulang ke Bekasi sebelum Lebaran dan pada hari Kamis (11/5) mengabarkan melalui pesan WhatsApp jika sudah masuk ke indekos lagi serta meminta maaf seandainya banyak kesalahan.
"Sejak dia masuk lagi, saya belum pernah ketemu. Namun tadi, Septian yang menempati kamar sebelahnya kasih kabar kalau Pak Sulindra tidak keluar dari kamarnya dalam dua hari ini," jelasnya.
Oleh karena itu, dia pun segera mendatangi indekos tersebut dan menemukan Sulindra sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu salah seorang penghuni indekos, Septian Edi Nugroho (26) mengaku sempat bertemu dengan Sulindra pada Kamis (11/5) pagi setelah korban kembali pada Rabu (10/5) malam.
"Sejak saat itu, dia tidak pernah keluar dari kamarnya. Oleh karena itu, tadi sekitar pukul 14.00 WIB, saya cek dari ventilasi kamar ternyata dalam posisi tidur terlentang, sehingga saya ke tempat ibu kos untuk pengecekan," katanya.
Oleh karena lama menunggu kedatangan pemilik indekos, dia akhirnya membuka jendela kamar Sulindra dan melihat ada darah keluar dari mulut maupun hidung korban.
Saat pemilik indekos mengecek kondisi tubuh Sulindra, kata dia, ternyata sudah meninggal dunia.