Semarang (ANTARA) - PLN kembali hadir melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mewujudkan kepedulian terhadap restorasi kawasan pantai utara (pantura).
Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekalongan, PLN menjajaki pengembangan pemanfaatan fly ash bottom ash (FABA) sebagai breakwater dalam bentuk tetrapod untuk penanganan banjir rob.
FABA sendiri merupakan sisa abu pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang bisa diolah menjadi beton sebagai bahan baku tetrapod. Dalam koordinasi dengan Pemkot Pekalongan yang berlangsung pada Jumat (12/5) ini, PLN juga melakukan pembahasan untuk program rehabilitasi mangrove di sepanjang pantura.
Anita Heru Kusumorini, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, menuturkan bahwa permasalahan rob Kota Pekalongan sudah sangat memprihatinkan, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya land subsidence atau penurunan tanah.
Terkait dengan hal tersebut, Anita menambahkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan telah bersinergi dengan beberapa pihak dalam pekerjaan penanganan rob termasuk dengan PLN.
“Metode penanganan banjir rob di Pekalongan antara lain dengan membuat beberapa pekerjaan infrastruktur penahan rob menggunakan FABA dengan produk jadinya adalah tetrapod sebagai pemecah ombak sekaligus sebagai tanggul penahan gelombang laut dan dengan pemberdayaan masyarakat terdampak. Untuk itu perlu kerjasama dari berbagai pihak termasuk PLN agar bisa mengatasinya.” jelas Anita.
Ahmad Mustaqir, Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y., mengungkapkan bahwa PLN berkomitmen untuk mendukung program Sustainable Development Programs atau SDG’s. Mewakili General Manager PLN UID Jawa Tengah dan D.I.Y., Ahmad menambahkan bahwa sinergi PLN dengan Pemkot Pekalongan merupakan salah satu wujud nyata kontribusi PLN untuk pelestarian ekosistem laut dengan restorasi kawasan pesisir di Kota Pekalongan.
“Program restorasi pesisir Pekalongan ini merupakan upaya PLN mendukung program pemerintah mencapai tujuan SDGs.
PLN aktif bersinergi dengan pemerintah daerah baik itu Pemprov Jateng dan pemerintah Kota/Kabupaten di wilayah pesisir Jawa Tengah dalam mendukung program penanaman mangrove dan penanganan banjir rob dengan pemanfaatan FABA sebagai tanggul penahan gelombang laut.” ungkap Ahmad, yang hadir mewakili General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY.
Sebelumnya, seluruh produk bahan baku bangunan hasil dari pengolahan FABA ini telah melewati pengujian dan di verifikasi kualitasnya oleh perguruan tinggi ternama di Jawa Tengah, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).
Untuk wilayah Jawa Tengah, PLN mampu menghasilkan FABA sekitar 506.000 ton per tahun, sedangkan secara nasional dari 47 PLTU di Indonesia sepanjang tahun 2022, PLN menghasilkan total pemanfaatan FABA mencapai lebih dari 2,06 juta ton.
Dari jumlah tersebut, telah dibangun 19,36 kilometer jalan beton, 314.308 untuk stabilisasi lahan, 157 rumah FABA, 1.860.941 paving batako, 300 usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta 600 tetrapod. ****
Berita Terkait
Srikandi PLN penjaga nyala cahaya saat Natal dan Tahun Baru 2025
Rabu, 18 Desember 2024 11:41 Wib
PLN Icon Plus JBT Apel Siaga Nataru bersama PLN UID Jateng & DIY
Rabu, 18 Desember 2024 10:12 Wib
PLN dukung stimulus ekonomi, 97% pelanggan RT dapat diskon 50%
Selasa, 17 Desember 2024 8:09 Wib
Jelang Natal dan tahun baru, PLN siagakan 4.082 personel profesional
Senin, 16 Desember 2024 19:04 Wib
PLN sosialisasikan produk kelistrikan bersertifikasi SNI di UPNVJ
Jumat, 13 Desember 2024 18:55 Wib
Direktur beberkan transformasi PLN di bedah Buku "Elephant Learns Flamenco"
Jumat, 13 Desember 2024 12:05 Wib
PLN Icon Plus raih dua penghargaan di Top Digital Awards 2024
Jumat, 13 Desember 2024 10:00 Wib
Lagi, Dirut PLN Darmawan Prasodjo jadi "CEO of The Year 2024"
Kamis, 12 Desember 2024 15:46 Wib