BPJAMSOSTEK Purwokerto ajak pekerja toko kelontong ikut jamsostek
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto mengajak seluruh pemilik dan pekerja toko kelontong untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) agar mendapatkan perlindungan atas risiko kerja.
"Apalagi sekarang BPJAMSOSTEK dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) telah melakukan kerja sama untuk memberikan perlindungan jamsostek bagi UMKM dan masyarakat Indonesia melalui aplikasi 'AYO SRC'," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Dalam hal ini, kata dia, SRC merupakan Toko Kelontong Masa Kini yang tergabung dalam program kemitraan SRCIS dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM toko kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama antara BPJAMSOSTEK dan SRCIS sebenarnya bertujuan agar para pekerja tersebut mendapatkan perlindungan atas risiko kerja, mulai dari kecelakaan saat bekerja ataupun saat dalam perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan menyosialisasikannya kepada para pekerja sektor formal maupun informal bahwa dengan adanya kerja sama tersebut, para pekerja dapat lebih mudah mendaftar ataupun melakukan pembayaran khususnya di Kabupaten Banyumas.
"Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada SRCIS karena telah membantu kami dalam melindungi pekerja," kata Antony.
Kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) diresmikan oleh Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJAMSOSTEK I Putu Wiradana dan Direktur SRCIS Rima Tanago secara langsung di Kantor Pusat SRCIS, Jakarta, Kamis (9/2).
Kerja sama tersebut meliputi integrasi kanal pendaftaran dan pembayaran yang bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pekerja Indonesia, khususnya pemilik beserta karyawan toko kelontong.
Peluncuran kerja sama tersebut menjadi awal dibukanya Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK melalui aplikasi "AYO SRC", sedangkan untuk pembayaran iurannya melalui aplikasi itu akan dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam keterangannya, Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJAMSOSTEK I Putu Wiradana mengatakan kerja sama tersebut membuat pendaftaran dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan hadir lebih dekat dengan UMKM dan masyarakat Indonesia.
"Pendaftaran dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan akan dapat dilakukan melalui lebih dari 225.000 UMKM Toko SRC yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat kini dapat lebih mudah mendapatkan akses dan manfaat perlindungan atas risiko kerja," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini BPJAMSOSTEK memiliki target melindungi 70 juta pekerja pada tahun 2026, sehingga pihaknya mengambil langkah pendekatan khusus agar para pekerja dengan mudah memahami makna pentingnya jaminan sosial dan segera mendaftarkan dirinya menjadi peserta.
"Pendekatan tersebut bernama kampanye 'Kerja Keras Bebas Cemas'," kata Wira.
Sementara itu, Direktur SRCIS Rima Tanago menyampaikan apresiasi dan komitmennya bersama BPJAMSOSTEK dalam mendukung UMKM Indonesia agar dapat semakin berkembang melalui pemerataan akses perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas kerja sama yang baik ini. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung program pemerintah, utamanya terkait dengan pemerataan akses perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut ke depan dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku dan karyawan UMKM Toko Kelontong serta memberikan efek ganda terkait kenyamanan dalam bekerja dan peningkatan pelayanan toko SRC bagi lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Perangkat desa perlu perlindungan jamsostek
"Apalagi sekarang BPJAMSOSTEK dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) telah melakukan kerja sama untuk memberikan perlindungan jamsostek bagi UMKM dan masyarakat Indonesia melalui aplikasi 'AYO SRC'," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Dalam hal ini, kata dia, SRC merupakan Toko Kelontong Masa Kini yang tergabung dalam program kemitraan SRCIS dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM toko kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama antara BPJAMSOSTEK dan SRCIS sebenarnya bertujuan agar para pekerja tersebut mendapatkan perlindungan atas risiko kerja, mulai dari kecelakaan saat bekerja ataupun saat dalam perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan menyosialisasikannya kepada para pekerja sektor formal maupun informal bahwa dengan adanya kerja sama tersebut, para pekerja dapat lebih mudah mendaftar ataupun melakukan pembayaran khususnya di Kabupaten Banyumas.
"Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada SRCIS karena telah membantu kami dalam melindungi pekerja," kata Antony.
Kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) diresmikan oleh Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJAMSOSTEK I Putu Wiradana dan Direktur SRCIS Rima Tanago secara langsung di Kantor Pusat SRCIS, Jakarta, Kamis (9/2).
Kerja sama tersebut meliputi integrasi kanal pendaftaran dan pembayaran yang bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pekerja Indonesia, khususnya pemilik beserta karyawan toko kelontong.
Peluncuran kerja sama tersebut menjadi awal dibukanya Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK melalui aplikasi "AYO SRC", sedangkan untuk pembayaran iurannya melalui aplikasi itu akan dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam keterangannya, Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJAMSOSTEK I Putu Wiradana mengatakan kerja sama tersebut membuat pendaftaran dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan hadir lebih dekat dengan UMKM dan masyarakat Indonesia.
"Pendaftaran dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan akan dapat dilakukan melalui lebih dari 225.000 UMKM Toko SRC yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat kini dapat lebih mudah mendapatkan akses dan manfaat perlindungan atas risiko kerja," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini BPJAMSOSTEK memiliki target melindungi 70 juta pekerja pada tahun 2026, sehingga pihaknya mengambil langkah pendekatan khusus agar para pekerja dengan mudah memahami makna pentingnya jaminan sosial dan segera mendaftarkan dirinya menjadi peserta.
"Pendekatan tersebut bernama kampanye 'Kerja Keras Bebas Cemas'," kata Wira.
Sementara itu, Direktur SRCIS Rima Tanago menyampaikan apresiasi dan komitmennya bersama BPJAMSOSTEK dalam mendukung UMKM Indonesia agar dapat semakin berkembang melalui pemerataan akses perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas kerja sama yang baik ini. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung program pemerintah, utamanya terkait dengan pemerataan akses perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut ke depan dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku dan karyawan UMKM Toko Kelontong serta memberikan efek ganda terkait kenyamanan dalam bekerja dan peningkatan pelayanan toko SRC bagi lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Perangkat desa perlu perlindungan jamsostek