Kondisi Waduk Kedung Ombo Boyolali kembali normal
Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan kondisi ribuan ikan keramba milik petani di Waduk Kedung Ombo (WKO), Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sudah kembali normal dan kematian ikan sudah tidak ada lagi .
"Kondisi ikan di Kedung Ombo saat ini sudah kembali normal, sehingga, kematian ikan sudah tidak ada lagi," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Nurul Nugroho, di Boyolali, Rabu.
Nurul menyampaikan dari hasil tes kualitas air keramba di Kedung Ombo yang kedua dalam kondisi sudah normal. Tingkat keasaman (pH) 6-7 dan drop oksigen (DO) sudah di atas angka 4 mg/L atau normal.
Disnakkan untuk selanjutnya sedang melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Waduk Kedung Ombo yang mempunyai wewenang untuk pengelolaan waduk dalam rasionalisasi Keramba Jaring Apung (KJA).
"Hal itu baik di Waduk Kedung Ombo Kemusu maupun di Waduk Cengklik Ngemplak Boyolali agar ada kajian terhadap daya dukung perairan," katanya.
Menyinggung soal bantuan terhadap petani yang ikannya banyak mati di Kedung Ombo, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan kementerian dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah.
Sebelumnya Disnakkan Kabupaten Boyolali menyebutkan kematian ribuan ikan keramba milik petani di Waduk Kedung Ombo terus bertambah.
Menurut Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati jumlah ikan keramba yang mati terus bertambah menjadi 200 ton pada 3 Januari 2023. Ikan-ikan tersebut milik 37 petani keramba di daerah itu.
"Bahkan akibat kejadian ikan mati massal itu, kerugian ditaksir lebih dari Rp6 miliar," kata Lusia Dyah Suciati.
Disnakkan Kabupaten Boyolali bersama Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BLPKIL), Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah sudah turun ke lapangan melakukan pemeriksaan kadar air dan mengevakuasi ikan yang selamat ke keramba yang lebih aman.
Kematian ribuan ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo karena terjadi fenomena up-welling cuaca dan penurunan oksigen.
"Kondisi ikan di Kedung Ombo saat ini sudah kembali normal, sehingga, kematian ikan sudah tidak ada lagi," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Nurul Nugroho, di Boyolali, Rabu.
Nurul menyampaikan dari hasil tes kualitas air keramba di Kedung Ombo yang kedua dalam kondisi sudah normal. Tingkat keasaman (pH) 6-7 dan drop oksigen (DO) sudah di atas angka 4 mg/L atau normal.
Disnakkan untuk selanjutnya sedang melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Waduk Kedung Ombo yang mempunyai wewenang untuk pengelolaan waduk dalam rasionalisasi Keramba Jaring Apung (KJA).
"Hal itu baik di Waduk Kedung Ombo Kemusu maupun di Waduk Cengklik Ngemplak Boyolali agar ada kajian terhadap daya dukung perairan," katanya.
Menyinggung soal bantuan terhadap petani yang ikannya banyak mati di Kedung Ombo, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan kementerian dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah.
Sebelumnya Disnakkan Kabupaten Boyolali menyebutkan kematian ribuan ikan keramba milik petani di Waduk Kedung Ombo terus bertambah.
Menurut Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati jumlah ikan keramba yang mati terus bertambah menjadi 200 ton pada 3 Januari 2023. Ikan-ikan tersebut milik 37 petani keramba di daerah itu.
"Bahkan akibat kejadian ikan mati massal itu, kerugian ditaksir lebih dari Rp6 miliar," kata Lusia Dyah Suciati.
Disnakkan Kabupaten Boyolali bersama Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BLPKIL), Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah sudah turun ke lapangan melakukan pemeriksaan kadar air dan mengevakuasi ikan yang selamat ke keramba yang lebih aman.
Kematian ribuan ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo karena terjadi fenomena up-welling cuaca dan penurunan oksigen.